Pers, Kunci Suksesi Pemilu 2024

Media massa dinilai berpartisipasi mensukseskan gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024 memainkan peran sebagai sarana edukasi mendidik bagi masyarakat. Dok.RMOLJateng
Media massa dinilai berpartisipasi mensukseskan gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024 memainkan peran sebagai sarana edukasi mendidik bagi masyarakat. Dok.RMOLJateng

Pers, dengan tugas dan kewajibannya sesuai dengan Undang Undang Nomor 40 tahun 1999, menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Terlepas dari segala kepentingannya, pers dinilai besar memberikan edukasi yang sehat soal helatan lima tahunan itu kepada masyarakat.

"Nah, Pemilu telah berakhir dan berjalan lancar salah satunya juga berkat dukungan pers. Media massa memberikan edukasi mendidik seputar Pemilu, ajakan memilih, pengawasan, dan mengendalikan informasi yang beredar agar konten provokatif, hoax, dan sebagainya," kata pengamat komunikasi massa, Universita Diponegoro, Dr. Lintang Ratri, Selasa (20/2).

Menurutnya, peran pers yang menjalankan fungsi kontrol terhadap informasi, jadi menyaring dan membenarkan disinformasi yang bertebaran di media sosial tanpa memiliki kontrol terhadap isian konten yang tentunya rawan jadi jalan masuknya informasi hoax dan berpeluang menimbulkan ancaman suasana politik. 

"Suksesnya media massa mengambil peran di dalam kontestasi demokrasi dilihat atas keberhasilannya menjembatani antara kepentingan kampanye serta pengawasan dan edukasi, dari penyelenggara Pemilu KPU serta Bawaslu," kata Lintang lagi.

Karena itu, gelaran Pemilu 2024, kata Lintang, jadi catatan tinta emas media massa mainstream berperan memberikan dukungan sebagai fasilitator kampanye komersial serta tetap menjalankan tugas sarana edukasi mendidik ditujukan kepada masyarakat. 

"Kita tentu patut bangga dengan prestasi yang diraih media dalam peran gandanya sekaligus. Media massa di era digital bermain secara komersial serta tetap menjalankan tugas pokoknya, edukasi mendidik bagi masyarakat. Karena memang tuntutan tinggi, tetapi kenyataannya tidak masalah, justru bisa menjadi evaluasi dalam Pemilu-pemilu berikutnya. Masyarakat butuh mengenal visi dan misi calon dalam Pemilu dari media massa, selanjutnya kampanye di media juga dalam kemasan dibuat seimbang antara edukasi dan sisi komersialnya, ini yang harus di acungi jempol," tandas Lintang.