Perseteruan antara IMI Jateng dengan EO MXGP Semarang 2018 berakhir damai. Ketua IMI Jateng, Kadarusman, yang pernah membawa polemik ini ke ranah hukum meminta maaf.
- Milklife Soccer League KU-14 Diputar, Sebelas Tim SSB Berlaga di Supersoccer Arena Kudus
- Support Semangat Peserta Audisi, PB Djarum Kudus Pamerkan Fasilitas Asrama Atlet Bulu Tangkis
- Atlet Hasil Audisi PB Djarum Diproyeksikan Ukir Sejarah Baru Olimpiade
Baca Juga
Menurut Kadarusman, apa yang telah terjadi hanya sebuah miskomunikasi antara IMI Jateng dengan PT Arena Sirkuit Internasional (ASI) selaku EO MXGP Semarang 2018.
"Setelah kami bertemu dengan pihak PT Arena Sirkuit Internasional (ASI) dan membicarakan persoalan yang ada, ternyata ada miskomunikasi sehingga sempat menjadi persoalan. Setelah ada penjelasan, kami memutuskan untuk mencabut semua laporan yang pernah kami kirimkan ke aparat penegak hukum. Kami pun minta maaf kepada pihak PT ASI maupun kepada Pemkot Semarang, karena telah membuat laporan dan membuat masalah ini menjadi konsumsi media. Tidak ada maksud kami untuk mencemarkan nama baik seseorang maupun organisasi," terang Ketua IMI Jateng Kadarusman, Jumat (24/1/2020).
Kadarusman berharap, dengan permintaan maaf, semua pihak bisa mamahami persoalan yang ada. Dirinya juga siap mendukung kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan olaharaga motor yang terselenggara di wilayah Jawa Tengah.
"Semoga persoalan yang ada ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama untuk kami dan saya sendiri. Intinya kami akan support setiap kegiatan olahraga yang diselenggarakan IMI, demi kemajuan IMI Jateng maupun kemajuan olahraga di Jawa Tengah," tambahnya.
Untuk diketahui, Ketua IMI Jateng, Kadarusman pernah menyampaikan ke media massa, bahwa pelaksanaan MXGP Motorcross Grand of Indonesia Seri Semarang yang dilaksanakan tahun 2018 lalu di Mijen, menyisakan masalah.
Saat itu Kadarusman menuding pihak EO yakni PT Arena Sirkuit Internasional (ASI) belum memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dengan tepat waktu.
Padahal penyelenggaraan MXGP 2018 sudah dilaksanakan 7-8 Juli 2018, sementara batas waktu LPJ seharusnya akhir tahun 2018 lalu.
Bahkan tanggal 10 September 2018 lalu pihak IMI Jateng juga melaporkan persoalan ini ke Dit Reskrimsus Polda Jateng.
Sebagai upaya menyelesaikan masalah ini, Kadarusman pun siap mencabut semua laporan yang telah dia sampaikan ke aparat penegak hukum.
Sebagai ketua IMI Jateng, Kadarusman pun berharap masalah ini tak berlanjut dan semua pihak bisa saling memaafkan dan bisa kembali menjalankan tugasnya masing-masing.
"Permintaan maaf ini saya sampaikan karena memang ada miskomunikasi sebelumnya, sehingga kami ada kesalahan dalam bertindak baik secara organisasi maupun pribadi. Saya berharap ke depan masalah seperti ini tak terulang dan akan ada banyak event terselenggara di Jawa Tengah, demi kemajuan olahraga motor di Jawa Tengah," pungkasnya.
- 32 Tim Berlaga dalam Festival SSB Sukoharjo
- Tidak Tanggung-Tanggung, Karanganyar Raih 7 Emas
- 296 Atlet Ramaikan Specta Badminton Jateng Open 2024