Perusahaan Amerika Serikat Setop Produksi Pistol Asli Berbentuk Mainan Lego

Culper Precision, pembuat senjata asal Amerika Serikat, memicu kontroversi dengan memproduksi dan menjual pistol asli yang tampak seperti mainan Lego untuk anak-anak.


Dilansir dari Kantor Berita RMOL, pistol Glock asli itu diselimuti dengan desain warna-warni yang mirip seperti Lego. Diberi nama Block19, pistol itu dijual dengan harga kisaran 549 dolar AS hingga 765 dolar AS.

"Inilah salah satu mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan," ujar Culper Precision ketika meluncurkan Block19 di Instagram mereka pada 24 Juni lalu. 

"Senjata itu menyenangkan. Menembak itu menyenangkan. 30 putaran otomatis penuh itu menyenangkan," lanjut perusahaan itu.

Unggahan itu kemudian dihapus setelah perusahaan mainan berbasis di Denmark, Lego, mengirim surat kepada Culper Precision untuk menghentikan produksi pistol tersebut, seperti dimuat The Washington Post.

CEO Culper Precision Brandon Scott mengonfirmasi surat resmi dari Lego tersebut. Ia mengatakan perusahaannya kemudian memutuskan untuk mematuhinya, meski telah menjual kurang dari 20 unit Block19.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook pada Rabu (14/7), Culper Precision berdalih membuat Block19 untuk kenikmatan olahraga menembak.

"Orang memiliki hak untuk menyesuaikan properti mereka agar terlihat seperti apa pun yang mereka inginkan. Ini adalah bisnis kami untuk membantu pemilik senjata api lebih mencerminkan mereka sebagai pribadi," jelas perusahaan.

"Daripada hidup dalam ketakutan akan suara keras di media sosial, kami memutuskan untuk merilis Block19 dalam upaya untuk mengomunikasikan bahwa boleh saja memiliki senjata dan tidak mengenakan celana taktis setiap hari dan bahwa memiliki dan menembakkan senjata api secara bertanggung jawab adalah kegiatan yang sangat menyenangkan," tambah perusahaan.

Sementara itu, menurut pendiri kelompok Moms Demand Action, Shannon Watts, memproduksi senjata asli yang tampak seperti mainan merupakan tindakan yang sembrono.

Menurutnya hal itu tidak mencerminkan kepedulian pada anak-anak yang terluka dan meninggal akibat penembakan.

"Penembakan yang tidak disengaja telah meningkat sebesar 30 persen pada tahun lalu," ungkapnya.

Data dari Everytown menunjukkan, terjadi lebih dari 165 penembakan tidak disengaja terhadap anak-anak di AS pada 2021. Sementara tahun lalu, 142 orang meninggal akibat penembakan tidak disengaja oleh anak-anak atau anak di bawah umur.

Saat ini, pemerintahan Presiden Joe Biden tengah mengupayakan langkah-langkah yang dapat membatasi peredaran senjata api di tingkat federal.