Menepis kabar yang menyebut Kabupaten Klaten diserbu beras import dibuktikan dengan panen raya yabg dilakukan petani di kawasan dusun Sumberejo, Trasan, Klaten. Dan hal itu semakin mempertegas bahwa Klaten merupakan salah satu lumbung beras nasional.
- PT. KAI Jadikan Andien Ikon Untuk Gaet Anak Muda
- LPG Jadi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar di Solo
- Lima Tahun Berturut-turut Kelola Jam Kerja Selamat, Pertamina Jawa Bagian Tengah Raih Penghargaan Soebroto Award 2021
Baca Juga
Bahkan salah satu calon legislatif (caleg) DPR RI, Henry Indraguna juga terjun langsung membuktikannya dengan melakukan panen raya padi bersama para petani.
Menurutnya tidak benar jika disebut di wilayah Klaten banyak beredar beras import. Buktinya hari ini stok panen petani di seputaran Klaten melimpah dan tidak perlukan import beras untuk stok pangan masyarakat.
"Ini buktinya, hasil panen padinya melimpah. Bohong jika Klaten ada import beras," papar Henry kepada awak media, Selasa (19/2/2019).
Ditegaskan juga oleh Henry, agar panen padi semakin melimpah maka kebutuhan utama pata petani berupa stok air dan juga pupuk harus tersedia. Jangan sampai mereka kesulitan untuk mendapatkan pupuk di pasaran.
Dengan tegas Henry juga sampaikan, sebagian besar masyarakat Indonesia makanan pokoknya adalah nasi yang berasal dari beras. Tentunya permintaan beras di masyarakat sangatlah besar, namun yang menjadi pertanyaan kenapa kebutuhan beras sangat besar, justru kesejahteraan petani masih minim
"Artinya ada sesuatu yang salah dan harus segera dicarikan solusinya agar segera dibenahi. Wong Indonesia kui semua makan sego (nasi). Masa petaninya tidak makmur, nggak sugih," pungkasnya.
- Hari Kartini: Pj Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana Dorong Perempuan Makin Kreatif Dan Pintar
- PNM Dampingi Budidaya Madu Klanceng di Banyumas
- Harga Emas Tetap Tinggi, RFB Semarang Targetkan Volume Transaksi Tembus 150.000 lot Tahun Depan