Pimpinan STIE AMA : Sejarah Pendirian Tidak Lepas dari Pemkot Salatiga

 Talkshow yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Salatiga bekerjasama dengan STIE AMA Salatiga, Selasa (3/10). RMOL Jateng
Talkshow yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Salatiga bekerjasama dengan STIE AMA Salatiga, Selasa (3/10). RMOL Jateng

Pimpinan STIE AMA Joko Pramono mengatakan perjalanan lembaga pendidikan tersebut tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Kota Salatiga.


"Karena pendiri STIE AMA kala itu adalah Wali Kota Salatiga pada Tahun 1984 yang sekaligus menjadi Ketua Yayasan," terang Pimpinan STIE AMA, Joko Pramono, di tengah talkshow diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Salatiga, Selasa (3/10).

Dia menuturkan, talkshow STIE AMA dengan Pemkot Salatiga merupakan bagian dari kerjasama sudah lama dilakukan. Adapun talkshow mengusung tema Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal dan Edukasi Keuangan Bagi Mahasiswa STIE AMA. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi berpesan, mahasiswa baru STIE AMA Salatiga 2023 untuk tidak mencoba-coba menjadi sempurna melainkan berguna.

"Sebab, hidup bukan sekedar menyelesaikan hari, melainkan memberikan arti," kata Sinoeng.

Dia menyebutkan, indikator kemajuan suatu negara menurut World Bank, salah satunya adalah 50% anak usia pendidikan tinggi (18-25 tahun) harus memperoleh pendidikan tinggi.

"Untuk Indonesia sendiri saat ini baru mencapai 35%. Masih ada 15% usia pendidikan tinggi di Indonesia yang tidak memperoleh pendidikan perguruan tinggi, hal itu dikarenakan berbagai hal, seperti kendala ekonomi, sosial, kultural, dan lain-lain," ungkapnya.

Sedangkan untuk mengejar angka 50%, menurut dia, maka 15% tersebut harus memiliki creativity, collaboration, communication, critical thinking, dan computational thinking.

Dalam kegiatan ini, Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Salatiga berkolaborasi dengan KPP Bea Cukai TMP A Semarang, OJK KR 03 Jateng/DIY dan STIE AMA.