Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pasti memiliki data valid higga berani menyebut indikasi Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan TNI tidak netral dalam Pilkada Serentak 2018.
- Langkah Taktis Prabowo, Buat Sumber Air Bersih untuk Wilayah Kekeringan di Indonesia
- KPU Blora Yakinkan Pemilih
- Siapapun Bisa Jadi Ketum, PPP Siap Gelar Muktamar
Baca Juga
Menurut Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, SBY sebagai mantan petinggi TNI maupun Presiden RI dua periode (2004-2014) tentu memiliki data sangat kuat.
"Sinyalemen Pak SBY pasti didasari data yang kuat," katanya kepada wartawan, Senin (25/6).
Mardani yang bertugas di Komisi II DPR RI mengajak semua elemen masyarakat ikut mengawasi "pesta demokrasi" yang akan berlangsung pada 27 Juni mendatang.
"Publik harus sama-sama mengawasi agar aparat negara tidak jadi alat rezim," imbaunya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Ia juga tekankan agar masing-masing lembaga memberi hukuman keras terhadap pelanggaran sekecil apapun yang melanggar prinsip netralitas Polri, TNI dan BIN.
"Karena reformasi telah menempatkan Polri, TNI hingga BIN jauh dari politik praktis," tutup Mardani.
- CFD-an Bareng Masyarakat, Iswar Aminuddin Larisi Dagangan Pedagang Dan Melihat-lihat Pakaian Thrifting
- Cak Imin Masih Ngarep Dipilih Jokowi
- Ketua PDIP Kota Pekalongan Pastikan Tak Ada Kadernya yang 'Celeng'