RMOLJateng. Maraknya aksi kejahatan aksi pelemparan batu yang menyasar kaca depan truk di wilayah Jalan Pantura Kabupaten Kendal hingga kini masih menjadi misteri.
- KPK Didesak Bongkar Lingkaran Korupsi Ahmad Hidayat Mus
- Gubernur Jawa Tengah Berpesan Kepada Narapidana Penerima Remisi untuk Perbaiki Diri
- Buruh Pabrik Salatiga Curi Sepeda Motor Tetangga, Polisi Sempat Kecele
Baca Juga
Maraknya aksi kejahatan aksi pelemparan batu yang menyasar kaca depan truk di wilayah Jalan Pantura Kabupaten Kendal hingga kini masih menjadi misteri.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Tri Agung Suryomicho mengatakan, tercatat 20 kejadian aksi pelemparan truk yang dilaporkan ke pihak kepolisian sejak 2019 hingga 2021.
"Tercatat ada 20 kasus. Pelaku juga nekad melakukan aksinya di siang hari," katanya, Rabu (14/4).
Aksi tersebut hingga saat ini masih menjadi prioritas penanganan Satreskrim lantaran sudah meresahkan banyak warga terutama para sopir truk yang melintas di Jalan Pantura Kendal.
"Ini jadi prioritas kami dan kami juga masih memburu pelakunya. Aksi kejahatan ini sangat meresahkan sopir-sopir truk yang melintas di jalan Pantura Kendal," jelasnya.
AKP Tri Agung menerangkan, kasus pecah kaca dengan dilempar batu terakhir terjadi di tiga lokasi berbeda dalam waktu satu hari yakni di Jalan Soekarno-Hatta Kecamatan Kota Kendal, Jalan Pantura Gemuh, dan di Kecamatan Weleri pada, Senin (12/4) dini hari.
"Ada tiga kejadian di waktu yang sama tapi di tiga tempat berbeda. Ketiga lokasi ini letaknya sama-sama di sepanjang pantura Kendal," terangnya.
Menyikapi aksi pelemparan kaca truk, tim khusus sudah dibentuk untuk memburu pelaku pelemparan kaca truk yang disebar di sepanjang Jalan Pantura.
"Kami sudah bentuk tim khusus untuk memburu pelaku pelemparan ini. Beberapa saksi mengatakan benda yang dilempar diambil kembali. Kami duga pelaku tidak hanya memakai batu saja, namun juga material yang berbentuk logam untuk memecah kaca truk. Karena fakta temuan lapangan mengarah ke sana," ujarnya.
Lebih lanjut, AKP Tri Agung mengatakan, saat ini sudah ada 5 saksi yang dimintai keterangan terkait aksi pelemparan batu. Mereka adalah korban meliputi sopir dan kernet truk yang mengemudikan kendaraannya melintas di Jalan Pantura Kendal.
Dua saksi di antaranya Johar Hairudin dan kernet Herman dari Bandung yang menjadi korban karena kaca truknya dipecah oleh orang tak dikenal.
"Kami sudah mengumpulkam keterangan dari beberapa saksi. Ya pelakunya diperkirakan berusia 30-50 tahunan. Mereka ini menggunakan sepeda motor yang diparkir diseberang jalan sambil menunggu targetnya. Kalau sudah ada target ya langsung lempar batu ke kaca depan truk," lanjutnya.
Selain memburu pelaku, pihak kepolisian juga tengah mendalami motif pelaku melancarkan aksi kejahatannya.
Tri Agung menduga, aksi pelemparan kaca truk ada kemungkinan dipicu oleh aksi sopir truk yang sering ugal-ugalan hingga membahayakan pengguna jalan dan warga. Sehingga, terjadi balas dendam dengan melakukan teror pelemparan batu.
"Motif ini masih kita dalami dulu, apakah memang ada motif karena ulah para sopir truk yang sembarangan saat mengemudi, atau faktor lain. Karena laporan yang ada, banyak aksi truk goyang (mengendarai truk dengan kencang sambil oleng) di wilayah Pantura Kendal," ujarnya.
Ia mengimbau agar para sopir truk untuk menghentikan cara mengemudikan truk dengan tidak wajar agar bisa membantu tim kepolisian dalam meredam aksi teror ini.
"Kami telah kordinasikan dengan Polrestabes Semarang untuk bersinergi memburu pelaku. Kami juga sudah melakukan patroli rutin tiap malam dan kami himbau agar sopir-sopir truk mengemudikan truknya dengan benar," pungkasnya. [sth]
- Motor Vario Parkir Kuncinya Dibobol Maling Di Ruko Depan SMA N 15 Semarang
- Bekas Pramugari Garuda Bakal Dihadirkan sebagai Saksi di Persidangan
- Doa Kemenkumham untuk Negeri