Informasi soal adanya pengusaha utusan Istana tawarkan uang Rp 15 trilliun membuktikan bahwa ada pihak-pihak yang mulai takut kalah berhadapan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang.
- Akhirnya, Yuli Hastuti Nyatakan Siap Maju Pilbup
- Pelantikan Kepala Daerah 6 Februari, Batal!
- Ahmad Luthfi: Ngopeni UMKM Bisa Angkat Ekonomi Wilayah
Baca Juga
Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono dalam perbicangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (29/3).
"Ngimpi aja orang-orang yang lagi menkondisikan agar Pak Prabowo Jadi wakilnya Joko Widodo. Jujur saja kayaknya takut kalah," jelas dia.
Indikator ketakutan itu lantaran saat ini masyarakat sudah mulai hilang simpatik pada pemerintahan Jokowi yang akan maju kembali menjadi di Pilpres mendatang.
"Memang masyarakat sudah enek sama pemerintahan Joko Widodo yang cuma bisa numpuk utang yang akan jadi beban generasi yang datang," jelasnya.
Arief tekankan, Prabowo sejak awal berjuang bersama membangun Gerindra untuk melakukan perubahan besar menuju Indonesia yang berdaulat dan bermartabat menuju kesejahteraan rakyat.
"Dan selama era SBY dan Joko Widodo kami menjadi oposisi jadi sangat enggak mungkin kita dan Pak Prabowo mau jadi Cawapres. Apalagi cawapresnya Joko Widodo yang sudah terbukti tidak mampu mengurus negara," tandasnya.
- KPU Rembang Serap Materi Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Masyarakat
- Kondisi Mutakhir Di TPS Ngemplak, Semarang, Sehari Setelah Pemilihan Umum
- H Sumanto SH Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Masa Jabatan 2024-2029