Prancis telah merevisi target pertumbuhan ekonominya untuk 2021 karena
kebijakan lockdown yang diambil pemerintah agar bisa mengontrol
penyebaran virus.
- Dua Atlet Afghanistan Hadiri Paralimpiade Tokyo dengan Penerbangan Rahasia
- Miss Universe Rusia Ikut Promosikan 'The 10 New Bali'
- Ibu Kota Vietnam Perpanjang Pembatasan Ketat Selama Dua Pekan
Baca Juga
Prancis telah merevisi target pertumbuhan ekonominya untuk 2021 karena kebijakan lockdown yang diambil pemerintah agar bisa mengontrol penyebaran virus.
Menteri Perekonomian Bruno Le Maire mengatakan, ekonomi Prancis akan tumbuh sebesar 5 persen untuk tahun ini, turun dari perkiraan pemerintah sebelumnya yaitu 6 persen.
Berbicara dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu (4/4_ Le Maire menjelaskan bahwa perkiraan baru itu bijaksana.
"Fundamental kami kuat. Kami akan mampu bangkit kembali," kata Le Maire, seperti dikutip Reuters.
Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat sekolah dan toko non-esensial ditutup selama empat pekan. Sementara bar dan restoran memang sudah ditutup selama berbulan-bulan.
Seperti banyak negara di Eropa, Prancis telah mengucurkan miliaran euro untuk menopang perusahaan-perusahaan yang kesulitan dengan pinjaman yang didukung negara, bantuan dengan sewa, dan skema pengangguran parsial.
Kementerian Keuangan Prancis menjelaskan, pembatasan terbaru akan memaksa sekitar 150.000 bisnis tutup sementara, dan langkah-langkah bantuan pada April akan menelan biaya 11 miliar euro.
Prancis sendiri telah berulang kali menyerukan Uni Eropa untuk mempercepat ratifikasi dan implementasi rencana stimulus ekonomi 750 miliar euro.
Data dari World O Meters per 4 April menunjukkan, Prancis sudah mencatat 4.741.759 kasus Covid-19, dengan 96.493 kematian, demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Malaysia Masuki Fase Endemik Mulai 1 April
- Australia Naikkan Denda Bagi Pelanggar Lockdown
- Gerombolan Perampok di Brasil Serang Sejumlah Bank