Pesan anti-perang kembali disampaikan atlet tenis kebanggaan Rusia, Andrey Rublev, dalam perjalanannya menuju pertandingan di Dubai pada Jumat (3/3).
- Kemenlu Cari Informasi WNI Terkait Ledakan Bom Filipina
- Militer Afghanistan Rebut Kembali Tiga Distrik yang Dikuasai Taliban
- Bintang Hollywood Evangeline Lilly Terancam Dipecat Marvel Studios karena Menentang Wajib Vaksin
Baca Juga
Selama wawancaranya, Rublev mengatakan "gila" saat melihat warga menderita dan sekarat akibat perang yang berlangsung lebih dari setahun, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
“Seperti yang saya katakan sepanjang waktu, sungguh gila bahwa begitu banyak warga biasa yang menderita, sekarat. Tidak mudah hal itu terjadi di zaman kita ketika kita memiliki semua ponsel, internet, media sosial," ujarnya, seperti dimuat Al-Arabiya.
Ia menginginkan perdamaian di seluruh dunia, terutama kepada negara asalnya yang belum mau menghentikan konflik militer di Ukraina.
“Satu-satunya hal yang saya harap segera adalah perdamaian di setiap negara. Tidak masalah di mana. Saya harap akan ada perdamaian," kata Rublev.
Rublev pertama kali menulis pesan anti-perang beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, dan setelah menang dari Alexander Zverev di final kedua berturut-turut di Dubai.
"Tolong Jangan Perang," begitulah pesan pemain tenis berusia 25 tahun itu sambil menulis kata 'Tsoi hidup', mengacu pada penyanyi rock dan penulis lagu Viktor Tsoi.
Tsoi adalah salah satu musisi paling sukses dan berpengaruh di Rusia sebelum kematiannya dalam kecelakaan mobil pada 1990 di usia ke 28 tahun.
Rublev mengaku mengaguminya karena pernah menjadi artis yang berpengaruh dan memiliki suara yang kuat di era Uni Soviet. “Pada saat itu saya tidak ada, tetapi pada saat itu tidak ada waktu yang mudah. Suaranya sangat kuat. Lirik yang ia tulis memberikan banyak harapan kepada masyarakat saat itu," pungkasnya.
Terbukti Danai Aksi Protes, Peraih Nobel Ales Bialiatski Divonis 10 Tahun Penjara
Perang Masih Panas, Lithuania Godok Perpanjangan Keadaan Darurat di Perbatasan Rusia dan Belarus
Selama wawancaranya, Rublev mengatakan "gila" saat melihat warga menderita dan sekarat akibat perang yang berlangsung lebih dari
setahun.
“Seperti yang saya katakan sepanjang waktu, sungguh gila bahwa begitu banyak warga biasa yang menderita, sekarat. Tidak mudah hal itu terjadi di zaman kita ketika kita memiliki semua ponsel, internet, media sosial," ujarnya, seperti dimuat Al-Arabiya.
- Pelaku Penembakan Massal di Inggris Pernah Menggambarkan Dirinya sebagai Terminator di YouTube
- Konser Rapper Travis Scott Diwarnai Aksi Berdarah
- Maroko Ikut Senang Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB