Sebanyak 50 biksu Budha di Phnom Penh dinyatakan positif sepanjang minggu ini, mendorong pihak berwenang mengunci kuil dan membatalkan 'Festival Orang Mati'.
- Taruna Militer dan Anggota TNI Membanggakan Di Kancah Internasional
- Polri dapat Apresiasi di Konferensi ASEANAPOL
- Narendra Modi Kancil Yang Gesit Bergerak Saat Artificial Intelligence Action Summit Di Paris
Baca Juga
Sebuah peringatan tahunan di mana umat Buddha memberi penghormatan kepada kerabat yang telah meninggal, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dalam sebuah pernyataannya mengatakan perlu untuk melakukan pembatalan festival untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, seperti dilaporkan AFP, Jumat (24.8).
Kamboja saat ini telah membuka kembali sekolah tatap muka dan tengah berencana membuka perjalanan wisata negara itu. Namun, kasus baru Covid-19 yang menyerang puluhan biksu menjadikan negara itu memasang kewaspadaannya lebih ketat lagi.
'Festival Orang Mati' untuk tahun ini dimulai pada Rabu (22/9) dan biasanya berlangsung selama dua minggu. Dengan adanya kasus baru Covid-19, maka peringatan dihentikan tanpa dijelaskan sampai kapan.
Pada Rabu, jemaat di seluruh negeri mengunjungi pagoda selama Festival Pchum Ben untuk mempersembahkan doa dan makanan kepada arwah leluhur mereka.
Biasanya, selama 15 hari, umat Budha memberi penghormatan kepada kerabat yang telah meninggal, dan dilakukan di kuil. Mereka menyalakan lilin, berdoa dan meninggalkan persembahan uang dan makanan seperti nasi dan buah-buahan, untuk menenangkan jiwa kerabat mereka yang telah meninggal.
Banyak yang percaya kerabat mereka yang meninggal mungkin mencari mereka di pagoda selama waktu ini.
- Pemerintah Alokasikan Dana Rp13 T Untuk Percepat Infrastruktur Digital
- Utusan Khusus ASEAN Untuk Mynamar Minta Akses Penuh Ketika Berkunjung
- Presiden Korsel Berikan Grasi Bos Samsung Terkena Skandal Korupsi