Presiden Jokowi akan Buka Muktamar Muhammadiyah, Danrem 074/Warastratama Siagakan 2.500 Pasukan 

Jelang kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan Wapres Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin pada ACARA Muktamar Muhammadiyah di kota Solo, 19 – 21 November 2022, pengamanan ketat akan diberlakukan.


Apel gelar pasukan pun dilakukan dengan melibatkan 2846 Personil personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, Dishub, BPOM, DLLAJR, PDAM, PLN dan Dinas Kesehatan di Lapangan Upacara Makorem 074/Warastratama, Jumat (18/11/2022).

Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Anan Nurakhman, mengatakan bahwa apel gelar pasukan ini bertujuan untuk mengecek sejauh mana tingkat kesiapan pasukan pengamanan baik secara perorangan maupun satuan sesuai Prosedur tetap (Protap) VVIP sehingga tidak terjadi tumpang tindih maupun salah prosedur dalam pelaksanaan di lapangan.

”Apel gelar pasukan ini sebagai sarana untuk melaksanakan koordinasi antar unsur, sehingga tidak terjadi kesalahan sekecil apapun dalam pelaksanaannya,” imbuh Danrem.

Diketahui Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Wapres RI Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin  dijadwalkan akan membuka dan menutup Muktamar Muhammadiyah ke-48.

Danrem mengatakan sedikitnya ada 2500 petugas keamanan dikerahkan untuk mengamankan pembukaan Muktamar yang diperkirakan dihadiri sekira 20 ribu orang. Termasuk pengamanan saat penutupan Muktamar.

“Untuk pengamanan kita libatkan unsur TNI, Polri dan organisasi masyarakat. Sedangkan untuk rekayasa lalu lintas nanti akan dikoordinasi oleh Polresta, akan memetakan simpul keramaian dan kemacetan yang mungkin terjadi,” imbuh Danrem. 

Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Surakarta Kombespol Iwan Saktiadi juga mengatakan pihaknya siap melakukan strategi pengamanan khususnya untuk konsentrasi massa yang ada di Stadion Manahan saat pembukaan dan di Edutorium untuk Muktamar.

“Sejauh ini sudah kita siapkan rekayasa pengamanan dan strategi penguraian kemacetan lalu lintas yang mungkin timbul. Persiapan kantong parkir, persiapan rekayasa kemacetan dan pam penumpukan massa,” ungkap Kombes Pol Iwan Saktiadi.