Pengalaman adalah guru yang terbaik. Kisah Chramsye Nikijuluw, seorang Warga Binaan (Wabin) Rutan Kelas IIB Salatiga yang saat ini menjalankan tahanan penjara karena tersandung kasus narkoba menjadi pelajaran berharga.
- Polres Blora Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Kudus
- Firasat Buruk Anak Haniyah Sebelum Jenazah Ibunya Ditemukan, Bolak Balik ke Rumah Majikan
- Ombudsman : Polri Sudah Buka Diri Kasus Brigadir J
Baca Juga
Bagaimana tidak. Dari seorang mahasiswa di Fakultas Teknologi Informasi (TI) di Kampus ternama di Salatiga, pemuda hitam manis asal Ambon itu sempat salah pergaulan bergumul dengan barang haram narkotika.
Hukuman penjara pun menghadang pendidikan dan membuatnya harus menunda dulu cita-citanya menyandang Sarjana Strata (S1).
"Tinggal menyusun skripsi 'sih' sebenarnya 'kak'. Tapi karena salah pergaulan bermain-main dengan narkoba akhirnya di berakhir di Rutan Salatiga," kata Chramsye, Rabu (15/9).
Putra dari pasangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ambon ini dikenai hukuman dua tahun penjara. Cita-citanya meraih pendidikan tinggi membuat bangga orang tua, terpaksa molor dikarenakan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di rantau orang.
Karena keahliannya semasa kuliah menguasai alat-alat teknologi macam perangkat lunak komputer, berbekal kamera DSLR atau Mirrorless, serta mengelola hasil akhir menjadi karya film yang layak tonton, ia pun dipercaya sebagai 'wartawan' dadakan.
Bahkan hanya mengandalkan smartphone canggih milik petugas, dengan memiliki resolusi kamera tinggi, ia pun dapat membuat film tentang aktivitas kegiatan Rutan Salatiga.
Termasuk, 'liputan' kunjungan tamu petinggi Kemenkumham film pendek profil Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Rutan Salatiga. Hingga Rutan Salatiga masuk nominasi WBK dan WBBM penilaian dari Kemenkumham RI.
"Hasilnya bisa dilihat di YouTube Rutan Salatiga. Saya yang buat. Termasuk film pendek profil Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Rutan Salatiga," ucap cowok, keseharian disapa Ance.
Bahkan, ketika Rutan Salatiga menggelar acara-acara seremonial hingga keakraban antar Wabin dengan Pegawai Rutan, dia pula yang diminta meliput.
Tak jarang, saat Rutan Salatiga mengundang awak media dijadikan kesempatan Ance untuk berbagi ilmu dan belajar dunia jurnalistik.
Tak hanya praktek fotografer serta jurnalistik, Ance pun memiliki keahlian melukis. Tak tanggung-tanggung, karyanya beberapa kali ambil bagian dalam pameran bagi Wabin di Semarang.
Sejumlah tokoh masyarakat pun telah ia lukis. Diantaranya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Begitu pula ketika pegawai dan karyawan Rutan Salatiga ingin dilukis, Ance dengan senang hati melakukan.
Tak ada bayaran khusus, cukup dibekali perlengkapan melukis Ance akan berselancar diatas kanvas dengan imajinasinya.
Di singgung apa penyesalan terbesarnya, dengan rendah hati pemuda kelahiran 20 April 1989 ini mengaku telah mengecewakan kedua orang tuanya.
"Ada penyesalan dengan apa yang sudah terjadi. Tapi saat saya berada di dalam Rutan ini kembali merenung, banyak ilmu yang saya petik terutama ilmu kehidupan di sini," ungkap Ance.
Ance mengaku, di dalam Rutan Salatiga juga mendatangkan kesan persaudaraan kuat sebagai anak rantau. Sebagai contoh, ketika lebaran atau momen yang harusnya berkumpul dengan keluarga ia berbagi dengan teman-teman sebagai Wabin mengajari melukis.
Keberadaan Ance di dalam Rutan Salatiga mendapat respon positif serta sikapnya yang bersahaja diapresiasi baik dari staf, pegawai hingga Kepala Rutan Andri Lesmano.
"Ance ini salah satu WBP yang baik. Di dalam Rutan dia juga mantan mahasiswa FTI, yang memiliki pengalaman terkait teknologi," papar Andri Lesmano.
Sebagai WBP dari Maluku, Ance mempunyai segudang bakat seni yang luar biasa.
"Selain Melukis, dia juga pandai bernyanyi. Termasuk melukis beberapa hiasan di Rutan Salatiga ini adalah karya Ance," pungkasnya.
Ditambahkan Humas Rutan Salatiga Nurhadi, nama Ance sempat ada tempat di Kemenkumham. Pasalnya, karya seni Ance beberapa kali ikut pameran.
"Setidaknya, pembinaan yang kami lakukan memberikan keluasan bagi Wabin berkaya," pungkas Nurhadi.
- Polisi Ungkap Identitas Mayat di Saluran Irigasi Padamara Purbalingga
- Bakar Barang-barang Mantan Istri, Warga Purbalingga Diamankan Polisi
- Antisipasi Kejahatan Jalanan, Polres Kebumen Gelar Latihan Menembak