Proposal Penelitian UNS Lolos Konsorsium Riset Dan Inovasi Covid-19

Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/ BRIN) mengumumkan kelolosan proposal penelitian yang diusulkan UNS.


Sebanyak 13 judul proposal penelitian dari UNS dinyatakan lolos pendanaan untuk Program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

Tahun ini Kemristek/ BRIN menganggarkan dana sebesar Rp60.899.405.715 untuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. Dari total anggaran tersebut, UNS memperoleh dana penelitian sebesar Rp2.342.778.337.

Dari beberapa proposal yang masuk dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 ini ada yang mengajukan untuk pengembangan pembuatan vaksin.

"Ada yang mengajukan, dari UI, Unair, Unibraw, UGM ada yang mengajukan proposal untuk pengembangan pembuatan vaksin. Kita ingin Indonesia itu bisa membuat vaksin sendiri," jelasnya kepada awak media, Jumat (29/5).  

Meskipun tidak semua penyakit sampai saat ini vaksinya ketemu. Contohnya HIV/AIDS. Sampai sekarang nggak ada itu vaksinya. Namun khusus Covid -19 ini bangsa Indonesia berkomitmen untuk bisa mengupayakan menciptakan vaksin virus tersebut.

"Entah itu nantinya sendiri maupun kerjasama," lanjutnya.

Sementara itu Rektor UNS, Jamal Wiwoho sampaikan hal tersebut pastinya sangat membanggakan bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dirinya juga merasa bersyukur hasil yang diterima UNS.   

Dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Tahap 1, proposal penelitian milik UNS yang dinyatakan lolos pendanaan diantaranya adalah 'Efektivitas Suplementasi Apium graveolens L pada kehamilan dalam upaya pencegahan COVID19' yang diketuai Prof. Ahmad Yunus.

"Kemudian ada 'Portable Ventilator Universitas Sebelas Maret' yang diketuai Ubaidillah, Ph.D, dan 'Model Ideal Ketahanan Nasional Melalui Rt dan Rw Dalam Mengimplementasikan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid 19' yang diketuai Dr. Sunny Ummul Firdaus," jelas Jamal.

Selain itu, proposal penelitian yang juga diajukan oleh Rekor UNS Prof Jamal Wiwoho juga lolos dalam program pendanaan tersebut. ProfJamal bersama pakar matematika UNS, Dr. Sutanto, menyusun proposal penelitian dengan judul 'Model Matematika 100 Hari Skenario Penyebaran Virus Corona di Indonesia dan Kajian Hukumnya.'

"Saya bicara 100 hari secara matematika penanganan Covid-19 itu dan aspek hukumnya dengan kolaborasi ahli matematika. Situasinya 100 hari apakah dengan sudah puncaknya turun," pungkas Jamal.