Sedikitnya 700 warga masyarakat Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga melakukan prosesi pengambilan air Sikopyah. Pengambilan air tersebut merupakan salah satu rangkaian Festival Gunung Slamet (FGS) IV di hari kedua.
- Bertahan Ditengah Perkembangan Zaman, Waroeng Semawis Padukan Unsur Tradisional dan Modern
- Jelang Grebeg Besar Demak, Inilah Tradisi Para Keturunan Sunan Kalijaga Dan Warga Demak
- Kenang Perlawanan Warga Batang, Ratusan Orang Ikut Napak Tilas VII Perjuangan Rakyat Tulis
Baca Juga
Pengambilan air ini dimulai dari do’a oleh sesepuh desa Serang di mata air (tuk) sikopyah yang di bawa oleh 48 orang dengan lodong (bambu untuk membawa air).
Setelah prosesi pengambilan, air tuk Sikopyah dibawa ke taman wisata lembah asri berjalan kaki dengan tanpa alas kaki sejauh kurang lebih 2 km dari tempat pengambilan. Iring-iringan dimulai dengan pasukan pembawa tombak pusaka dan tumpeng serta ingkung ayam. Mereka berjalan diiringi musik rebana dan sholawatan.
Menurut Kepala Desa Serang, Sugito mengatakan prosesi pengambilan air sikopyah rutin dilalukan setiap tahunnya dikarenakan air sikpoyah sangat bermanfaat kepada masyarakat Desa Serang. Selain untuk air minum air sikopyah juga untuk mengairi sawah dan ladang warga desa Serang. Setelah prosesi pengambilan air sikpoyah akan dilakukan ruatan, yang kemudia airnya akan di bagikan ke warga desa.
Tujuan dari proesi tersebut agar masyarakat desa selalu menjaga kelestarian lingkungannya, dan menjaga kesuburan tanahnya. Dengan adanya prosesi tersebut juga diharapkan dapat menarik wisatawan dan diharapkan dapat menjadi destinasi di wilayah Purbalingga," katanya disela-sela prosesi.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga (Dinparpora) Yanuar Abidin SH, mengatakan di Purbalingga ada 15 Desa wisata yang sedang berbenah salah satunya desa wisata yang sudah cukup bagus desa Serang. Dimana event FGS yang dulu dilakukan oleh pemerintah daerah sekarang yang diambil alih pemerintah desa Serang.
Perkembangan wisata di Purbalingga sangat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu Pemda Purbalingga melakukan dukungan berupa bantuan finansial dalam bentuk bantuan keuangan khusus. Kemudian mensuport kegiatan wisata dan mempromosikan desa-desa wisata," katanya.
Bantuan keuangan khusus bervariasi setiap desa wisata, tergantung proposal yang mereka ajukan, ada yang Rp 100 juta ada yang Rp 200 juta. Selain itu Pemda juga mendukung dengan pembaangunan infrastruktur yakni pembangunan jalan yang baik menuju desa wisata.
- Di Alun-Alun Kudus, Rhoma Irama Obati Kerinduan Forsa Mania
- Pemkot Semarang Bakal Angkat Sarung Sebagai Salah Satu Budaya
- Jepara Dipuji Sebagai The World Carving Center, PJ Bupati Jepara Bangga Dan Mengapresiasi Malaysia