Protes Jalan Rusak, Para Kades Ancam Dirikan Tenda Di Jalan Tol Pemalang

Protes atas kerusakan jalan akibat angkutan proyek jalan tol, sejumlah kepala desa (Kades) yang terdampak proyek jalan tol Trans Jawa di wilayah Kabupaten Pemalang mengancam akan mendirikan tenda. Para kades itu mengaku sudah mengadukan kerusakan jalan di desanya beberapa kali, namun tidak juga mendapat tanggapan dari pemerintah maupun dari pengelola proyek jalan tol  PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR).


"Kami para kepala desa sudah capai berulang kali rapat tapi tidak ada tindakan, padahal saat ini kerusakan jalan menjadi isu yang panas bagi desa-desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa. Jika jalan tidak segera diperbaiki, kami sepakat akan mendirikan tenda diatas jalan tol," kata Kepala Desa Sitemu, Pemalang, Damu Sutikno.

Kekesalan para kades itu terungkap saat rapat kerja antara Komisi B DPRD Pemalang, pelaksana jalan tol, OPD terkait serta para kepala desa di ruang rapat Komisi B DPRD Pemalang, Senin (6/8).

Kepala desa lainnya yang terdampak proyek jalan tol yakni kades Kejambon, Kades  Petanjungan dan sejumlah kades lainnya juga sepakat akan segera mendirikan tenda di sepanjang jalan tol antara Ampelgading hingga Petanjungan Pemalang.

Tuntutan kami hanya satu, agar pihak yang bertanggungjawab melakukan perbaikan jalan-jalan yang rusak," kata Damu Sutikno.

Wakil Ketua Komisi B DPRD, Fahmi Hakim, dalam pertemuan tersebut membenarkan setidaknya sudah dilakukan 11 kali pertemuan, akan tetapi memang belum ada tindak lanjut kepastian kapan perbaikan jalan rusak akan dilakukan. Padahal semestinya pada pertemuan ini pelaksana PT SMJ akan memberikan jadwal perbaikan sesuai kesepakatan. Akan tetapi kenyataanya justru tidak hadir dan meminta penjadwalan ulang pertemuan.

"Kami minta sebagai pemilik dari PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) untuk memfasilitasi pelaksana dibawahnya, sehingga ada pembagian tugas ruas mana menjadi tanggungjawab siapa dan kapan jadwal pasti perbaikan akan dilakukan seperti tuntutan masyarakat," kata Fahmi Hakim.

Fahmi menambahkan, dalam pertemuan sebelumnya telah dibuat kesepakatan paling lambat 10 hari menjelang lebaran lalu semua jalan terdampak yang rusak akan diperbaiki. Namun, kenyataanya dari 79,1 kilometer dari 13 ruas jalan kabupaten hingga saat ini baru satu yang ditangani yakni ruas Widodaren-Karangasem. Sedangkan 12 lainnya belum diperbaiki.