Proyek Jembatan Sipung Batang Minus 14 Persen dari Target

Proyek pembangunan jembatan Sipung, Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang mengalami keterlambatan. Hingga kini, progres pembangunan minus 14 persen.


"Kami sudah memberikan surat peringatan 1 pada kontraktor terkait keterlambatan itu," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Endro Suryono di kantornya, Senin (18/7).

Seharusnya progres pembangunan jembatan ke arah Pelabuhan Batang itu sudah di angka 46 persen. Namun, saat ini baru di kisaran angka 32 persen.

Endro mengatakan dalam surat peringatan 1 ada kesepakatan yang harus ditindaklanjuti kontraktor. Terutama untuk percepatan pekerjaan itu.

Pengakuan dari kontraktor, ada kesulitan dalam pembendungan aliran sungai untuk melanjutkan pekerjaan. Alasannya yaitu  lokasi  terlalu dekat dengan tiang listrik bertrafo. 

"Jadi hati hati mengerjakannya takutnya ada longsoran. Yang kedua penggalian enam meter, untuk pembendungan belum kuat, akan ada penguatan lagi," jelasnya.

Ia masih optimis karena struktur tiang pancang jembatan Sipung sudah selesai. Setelah itu akan ada pekerjaan tumpuan kanan kiri jembatan.

Pekerjaan jembatan Sipung mencapai 210 hari, mulai dari 20 Maret 2022 hingga 25 Oktober 2022. Nilai kontrak mencapai Rp 625 juta dan pemenangnya adalah CV Borobudur Timur dari Semarang.

" Informasinya, penguatan kanan kiri  dalam 1,5 bulan sudah selesai. Insyallah sampai Oktober Kita masih optimis mohon doa nya semoga lancar," jelasnya.