Proyek SPBU Pertades Kadirejo Diprotes Warga

Proyek pembangunan SPBU berkapasitas kecil oleh Pertamina dengan menggandeng desa (Pertades) di Dusun Bungas, Desa Kadirejo, Pabelan, Kabupaten Semarang diprotes warga.


Hariyanto (58) warga RT 13, RW V Dusun Bungas, Desa Kadirejo, Pabelan, Kabupaten Semarang memprotes adanya proyek SPBU Mini yang merupakan Kemitraan antara PT MTI - BUMDesa - Masyarakat.

"Yang jadi persoalan pendirian Pertades ini didirikan tidak ada musyawarah desa baik BPD, tokoh masyarakat dan Kadus tidak diajak rembug. Selain itu pembangunan di lapangan sepak bola milik desa," kata Hariyanto.

Hariyanto menilai, penggunaan lapangan sepak bola dapat membrangus kebutuhan anak-anak muda di desa tersebut untuk berolahraga.

"Saya marahnya karena Kades sekarang ini melakukan sejumlah keputusan tidak melibatkan para pihak terkait. Saya sudah menemui empat BPD di Desa Kadirejo dan semua mengatakan tidak ada rembug," timpalnya.

Sementara, Kepala Desa Kadirejo Riyadi saat dikonfirmasi wartawan menegaskan akan tetap melanjutkan proyek senilai Rp 180 juta itu.

Jika ada yang protes ia sangat memaklumi dan menghargai.  Namun hal tersebut dinilainya hanya faktor tetidaktahuan.

Sebagai informasi, Pertades ini berdasarkan BP Migas No: 7 Tahun 2015 terkait Pemerataan BBM untuk menjangkau masyarakat desa dengan menggandeng sekaligus memberdayakan BUMDES menijj mandiri. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden terkait Pemberdayaan Bumdes.

"Tanggapan saya biasa saja.

Namun yang jelas lahan disana startegi sekaligus program mengoptimalkan lahan yang lama tidak produktif. Untuk fasilitas olahraga sudah ada di Dusun Belangan. Kedepan akan ada taman desa, pasar tani atau menjadi Taman Desa," papar Riyadi.

Kalau dikatakan tidak ada rembug, secara formalitas, diakui Riyadi memang belum. Dengan Kondisi anggota BPD banyak yang sibuk juga terkendala pandemi Covid-19

Namun secara non formal, Riyadi menandaskan sudah bicara dengan beberapa BPD dan pengurus BUMDES sekitar dua bulan lalu.

"Bahkan semua perizinan sudah memenuhi. Dalam konsep awal hanya untuk BBM jenis partalite. Yang pasti tetap jalan, saat ini nunggu tim teknis PT Pertamina," tegasnya.