Kritik Ketua MPR Zulkifli Hasan atas utang yang dilakukan pemerintah dinilai sebagai bentuk ketidaksenangan atas pembangunan yang dilakukan pemerintah di kawasan timur Indonesia, khususnya Papua.
- Ganjar-Mahfud Kompak Pakai Jaket Bomber di Debat Ketiga Capres
- APK Paslon Bugar-Fahmi Dirusak, Relawan Bumi Bakal Lapor Bawaslu
- KPU Kabupaten Magelang Lantik 105 PPK Pilkada
Baca Juga
"Kita membaca memang beliau tidak senang kampung kami di Timur Indonesia dan Papua dibangun oleh Presiden Jokowi," ucap Jurubicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rizal Calvary Maribo dalam keterangan tertulis, Minggu (26/8).
Rizal yang maju sebagai caleg di dapil Sulawesi Selatan II mengaku dengan capaian pemerintah di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Menurutnya, hanya di era Jokowi kawasan timur Indonesia diperhatikan.
Dia menuturkan bahwa Presiden Jokowi berani mengalokasikan anggaran sangat besar untuk membangun infrastruktur di kawasan timur. Bahkan Jokowi rela mencari dana dengan berutang agar timur Indonesia sejahtera.
"Utang ini sebagian besar untuk bangun Papua dan KTI. Ada yang marah KTI dibangun?" ucap dia.
Rizal mengatakan, membangun infrastruktur di Papua dan KTI tidak layak secara politik. Sebab pemilih di Papua sangat kecil dibandingkan di Pulau Jawa.
Sehingga, jika tujuan Jokowi sebatas ingin terpilih kembali, dia hanya butuh membangun Jawa saja.
"Namun, Jokowi seorang negarawan. Papua dan KTI dipandang sebagai bagian yang utuh dari NKRI. Itulah yang bikin kami orang KTI bangga kepada beliau," ucap dia.
Secara bisnis, berinvestasi infrastruktur di KTI juga tidak layak. Sebab itu, untuk infrastruktur di Jawa dan Sumatera, Jokowi meluncurkan Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA).
"Sedangkan non PINA, yakni APBN diarahkan ke KTI. Sebab masih membutuhkan sentuhan langsung negara," terangnya.
- Jumlah TPS Untuk Pilkada 2024 Berkurang Dibandingkan Saat Pileg, Ini Alasannya
- PSU TPS 23 Kumpulrejo: Hingga 09.15 WIB Baru 100 Pengguna Hak Pilih
- Pj Wali Kota Salatiga Pilih Tinggalkan Rumah Dinas