PT Agincourt Resources Borong 7 Penghargaan di EPSA 2024, Bukti Peduli Lingkungan

 PT Agincourt Resources (PTAR) memperoleh tujuh penghargaan, terdiri dari 2 Gold, 3 Silver, dan 2 Bronze, dalam ajang yang digelar Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, di Ballroom Hotel Tentrem Semarang, Sabtu (31/8).
PT Agincourt Resources (PTAR) memperoleh tujuh penghargaan, terdiri dari 2 Gold, 3 Silver, dan 2 Bronze, dalam ajang yang digelar Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, di Ballroom Hotel Tentrem Semarang, Sabtu (31/8).

PT Agincourt Resources (PTAR), anak perusahaan dari Astra Group yang dikenal dengan operasional tambang emasnya, kembali mencetak prestasi gemilang


Pada acara bergengsi Eco-tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2024 yang diadakan oleh Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) di Ballroom Hotel Tentrem Semarang pada Sabtu (31/8), PTAR berhasil memborong tujuh penghargaan sekaligus. 

“Sejak awal beroperasi, kami berkomitmen untuk menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan dan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang. Kami percaya, dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan sebagai inti dari seluruh kegiatan operasional perusahaan, kami dapat berkontribusi lebih besar bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,”jelas Hari Ananto.

Penghargaan yang diterima oleh PTAR mencakup dua Gold, tiga Silver, dan dua Bronze. Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Senior Manager Environment, Health & Safety PTAR, Hari Ananto, serta Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah. 

Dengan pencapaian ini, PTAR semakin memperkokoh posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

PT Agincourt Resources mengelola dan mengoperasikan Tambang Emas Martabe yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Tambang ini memiliki luas wilayah operasional sekitar 30 km² dan berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². 

Sejak memulai produksi penuh pada tahun 2012, PTAR telah melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, dengan mayoritas tenaga kerja berasal dari masyarakat setempat.

Strategi keberlanjutan yang dijalankan oleh PTAR melibatkan berbagai inisiatif, seperti penerapan sistem manajemen lingkungan berstandar internasional, pengelolaan keanekaragaman hayati, serta pengurangan emisi Green House Gas (GHG) melalui proyek dekarbonisasi, offset, dan solusi berbasis alam. T

Tidak hanya itu, PTAR juga berkomitmen untuk mengurangi intensitas pengambilan air dan menjaga kualitas air limbah yang dihasilkan, serta menjalankan pengelolaan limbah padat dan cair secara bertanggung jawab.

Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah konkret untuk menurunkan emisi karbon. 

Beberapa aksi yang telah dilakukan antara lain pemasangan solar PV dengan kapasitas 2,1 MWp di area Tambang Emas Martabe, penggunaan 100% Biofuel B35, serta efisiensi energi melalui optimalisasi kegiatan operasional.

“Kami juga rutin melakukan penanaman pohon, baik di dalam maupun di luar area tambang. Sejak tahun 2012 hingga Oktober 2023, kami telah menanam 90.305 bibit pohon dengan potensi serapan karbon sebesar 22.453 ton CO2e,” ungkap Christine. 

Total area reklamasi yang telah dilakukan PTAR hingga Juni 2024 mencapai 64,52 hektar, sebuah pencapaian yang sejalan dengan kewajiban pemegang izin usaha pertambangan (IUP) sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018.

Dalam upaya mendukung reklamasi lahan, PTAR juga memperluas Nursery menjadi 6.000 meter persegi, dua kali lipat dari luas awal. Perluasan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan riset serta inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar Tambang Emas Martabe.

Penghargaan EPSA 2024 merupakan bukti nyata dari komitmen PTAR dalam menciptakan inovasi teknologi untuk menjaga dan melindungi lingkungan. Pada perhelatan ini, terdapat tujuh topik utama yang diangkat, yaitu Eco-Hazard Innovation, Hydro Smart Innovation, Community Development, Eco-Cycle Innovation, Low Carbon Innovation, Ecosystem Protection, dan Green Power Innovation. Semua topik tersebut berkaitan dengan inovasi dalam menjaga kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.