PT Trans Marga Jateng (TMJ) melakukan pemeliharaan rutin 25 jembatan di sepanjang Ruas Jalan Tol Semarang-Solo, Selasa (29/6).
- Pj Bupati: Pencanangan ZI Jangan Sekadar Seremoni, Wujudkan Benar Birokrasi Bebas Korupsi
- Tim Verifikasi Adipura KLHK Lakukan Penilaian di Salatiga
- Warga Binaan Rutan Banjarnegara Terima Premi dari Usaha Cuci Kendaraan
Baca Juga
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa serta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Jawa Tengah.
Meliputi Jembatan Tembalang 'Junction', Banyumanik I, Banyumanik II, Gedawang, Susukan, Penggaron, Kali Tinalun, Lemah Ireng I, Lemah Ireng II, Tuntang, Kauman Kidul, Sanjoyo, Kali Kendeng dan Serang, Kali Cemoro, Kali Butak, Kali Cengger 1, Kali Bendo, Kali Kiringan, Kali Putih 1, Kali Putih 2, Akses Road Kali Putih, Sungai Grenjeng, Sungai Putih, Sungai Plered, dan Sungai Pepe.
Direktur Utama PT TMJ, Denny Chandra Irawan menjelaskan, metode perawatan pada jembatan yang dilakukan secara rutin agar jembatan lebih awet dan tahan lama.
"Jembatan di ruas Jalan Tol Semarang-Solo dirancang untuk mampu menahan beban maksimal seberat 70 ton dengan umur rencana hingga usia 100 tahun," kata Denny Chandra Irawan.
Jembatan yang dibangun dengan tipe struktur gelagar ini, dijelaskannya, mempunyai panjang yang bervariatif.
Mulai dari panjang 35 meter pada jembatan Kali Kiringan hingga yang terpanjang 879 meter pada jembatan Lemah Ireng I.
"Sedangkan lebar jembatan tersebut mulai dari 23,6 meter hingga 24,2 meter," paparnya.
Selama ini pihak PT TMJ, selalu melakukan inspeksi jembatan secara rutin yang dilakukan oleh inspektor lapangan secara visual dan menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle (UAV) atau drone.
"Jika ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka perbaikan segera dilaksanakan untuk mempertahankan 'Level of Service' jembatan," terangnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, perbaikan pada jembatan dikelompokan menjadi tiga berdasarkan kondisinya, mulai dari perbaikan rutin seperti penambalan retak, perbaikan lubang dan perawatan sambungan jembatan.
Kemudian perbaikan berkala, yaitu penggantian 'bearing pad', penggantian 'expansion joint' dan yang terakhir adalah perbaikan khusus.
Perbaikan khusus dilaksanakan bila ditemukan kerusakan yang dapat mempengaruhi integritas struktur jembatan dan berdampak pada keselamatan pengguna jalan seperti terjadi longsor pada tebing/lereng di sekitar pondasi jembatan, maupun penurunan/pergerakan pada pondasi jembatan.
"Ketika ditemukan kerusakan secara struktural seperti pergeseran atau pergerakan jembatan maka akan segera dilakukan rehabilitasi terhadap jembatan tersebut bergantung kepada jenis kerusakan jembatannya. Untuk mempertahankan kondisi jembatan dalam keadaan baik, dilakukan pula pembersihan gulma/ tanaman liar dan endapan pada saluran drainase jembatan," ujar Denny.
- Libur Lebaran 2025, Polda Jateng Antisipasi Kepadatan Arus Di Jalur Menuju Tempat Wisata
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar Gagas Vaksinasi Lintas Agama
- Rayakan HPN 2025, PWI dan Pewarta Purworejo Berbagi Santunan di Dua Panti Asuhan