Puan Maharani Sambangi Peternak Domba di Magelang

Puan Maharani tengah berdialog dengan peternak domba di Girikulon, Secang, Magelang. istimewa
Puan Maharani tengah berdialog dengan peternak domba di Girikulon, Secang, Magelang. istimewa

Ketua DPR RI Puan  Maharani menemui peternak domba jenis unggul di Desa Girikulon, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (31/1).


Ratusan warga menyambut dengan penuh suka cita atas kehadiran Puan yang tiba sekitar pukul 15.00 WIB.

Usai menyalami warga, Puan kemudian melihat langsung aktifitas budidaya domba unggul di salah satu kandang komunal di desa tersebut.

Saat berdialog dengan para peternak, Puan mengaku baru kali pertama melihat ada satu kandang berisi satu keluarga. 

Ada induk, pejantan dan anak-anaknya, cempe. Domba piaraan warga Girikulon adalah jenis unggul sehingga harga jual anakan (cempe) umur 7-8 bulan bisa mencapai Rp 1,5 juta- Rp 2 juta per ekor.

"Saat ini sudah ada kemajuan sehingga anak-anak tidak putus sekolah karena ada cempe-cempenya yang bisa dijual," kata Puan.

Dia berpesan, jangan sampai karena warga mempunyai ternak dn hidup sejahtera tetapi anak-anaknya tidak sekolah.

"Pendidikan sangat penting agar anak-anak bisa lebih pintar dari kita, punya masa depan membantu dirinya sendiri, keluarganya dan membangun desa ini," pesannya.

Dalam kesempatan itu pula, Puan berjanji akan memberikan sejumlah bantuan mesin pencacah rumput pakan ternak copper, beserta indukan domba untuk mendukung potensi kemajuan Desa Girikulon.

Ketua Asosiasi peternak Domba Secang Grabag, Sirrotolmustakim Khanif Yunan Fanani, mengatakan, manajemen pengelolaan ternak di Kecamatan Secang dan Grabag dilakukan secara komunal terintegrasi dengan pertanian setempat.

Dalam 2 tahun terakhir, asosiasi berhasil mengembangkan domba jenis baru bernama Fullbladeawasi. Domba genetik baru hasil perkawinan pejantan impor dengan betina lokal memiliki keunggulan memiliki tubuh besar. Susu dan dagingnya bisa dimanfaatkan. Dan harga jualnya bisa mencapai Rp 50 juta per ekor.

Kepala Desa Girikulon, Asdat Imam Ukir mengatakan, kini ada 7 kandang komunal tersebar di Desa Girikulon.

Hal itu untuk mengatasi keterbatasan lahan sekaligus dalam rangka mengentaskan keluarga pra sejahtera serta membuka lapangan pekerjaan bagi ratusan pemuda Desa Girikulon.

Satu kandang komunal, lanjut Asdat, rata-rata berisikan 50 ekor kambing. Pemdes Girikulon tengah berupaya satu peternak bisa memeihara 25 ekor indukan untuk meningkatkan ekonomi warganya.

"Jadi kalau kambing untuk bayar sekolah itu cukup, jangka waktunya juga tidak panjang, 6 bulan sudah melahirkan. Pupuk kandang juga lebih tinggi dari pupuk kandang sapi," ujar Asdat.