Puluhan tenaga harian lepas (THL) atau honorer di lingkungan Pemkot Salatiga menuntut agar mereka dibawa kelola OPD langsung. Dan tidak lagi menjadi tenaga 'outsourcing.
- Lebihi Target, Realisasi PAD Kabupaten Tegal 2024 Tembus Rp600,65 Miliar
- Rawan Kecelakaan, Daop 6 Tutup Perlintasan Di Sukoharjo
- Bupati Purbalingga Lantik 126 Pejabat Fungsional
Baca Juga
Puluhan tenaga harian lepas (THL) atau honorer di lingkungan Pemkot Salatiga menuntut agar mereka dibawa kelola OPD langsung. Dan tidak lagi menjadi tenaga 'outsourcing.
Tuntutan tersebutlah, satu dari empat poin yang dilontarkannya puluhan tenaga honorer saat mendatangi dan menggelar audiensi dengan Wali Kota Salatiga Yuliyanto di Rumdin Wali Kota, Jumat (19/3).
Zainal salah satu tenaga honorer menyebutkan, selama ini ia dan rekan-rekannya memiliki harapan untuk tidak lagi berstatus outsourcing.
"Harapan kami, tenaga honorer seperti saya langsung ditangani OPD masing-masing," kata Zainal.
Sedangkan koordinasi para tenaga honorer yang mendatangi Rumdin Wali Kota Syarif menambahkan, selain mempertanyakan kemungkinan untuk bisa diambil alih langsung oleh OPD para tenaga honorer juga meminta dibuatkan seragam serta emblem/papan nama atau papa nama yang menunjukkan dari OPD dimana bertugas.
"Selama ini, jika bertugas kami berpakaian bebas rapi. Tidak ada pengenal atau indentitas asal OPD mana kami bertugas. Kecuali Dishub dan Satpol-PP memang telah ada seragam sendiri," ungkapnya.
Selain itu, para tenaga honorer ini juga ada data base.
"Sehingga kami tercatat di Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah ( BKDiklatda) Kota Salatiga," imbuhnya.
Sementara, menyikapi sejumlah tuntutan itu Wali Kota Salatiga Yuliyanto berjanji akan membahasnya dengan OPD terkait. Hanya saja, terkait tuntutan agar tidak lagi ditangani outsourcing dan diambil alih OPD tidak mungkin dilakukan.
"Hanya saja, mungkin bisa mengulur kontrak kerja atau memperpanjangnya," pungkas Wali Kota.
- Soal Penutupan PARQ Ubud, Pemkab Gianyar Sudah Beri Kesempatan Lengkapi Izin
- Sinergi Kantor Staf Presiden, Lemhanas, dan Wantannas dalam Penanganan Isu-Isu Strategis
- Bicara di WWF Bali 2024, Pj Gubernur Jateng Beberkan Pengelolaan Danau Rawa Pening yang Berkelanjutan