Dikenal keras dalam mengkritisi kebijakan pemerintah, ternyata Fahri Hamzah menjadi sosok yang diidolakan oleh putra bungsu presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep.
- Perdana Gelar Safari Politik, DPD PKS Bersilaturahmi dengan PDIP Solo
- Ambil Formulir Pendaftaran Cawagub di PDIP Jateng, Riyanta Tegaskan Ingin Benahi Infrastruktur
- Bupati Karanganyar Lantik 11 Kepala Desa Terpilih
Baca Juga
Dikenal keras dalam mengkritisi kebijakan pemerintah, ternyata Fahri Hamzah menjadi sosok yang diidolakan oleh putra bungsu presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep.
Hal itu terlihat, usai meladeni wawancara dengan awak media di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, tiba-tiba saja muncul Kaesang Pangarep dari dalam dan berkeinginan untuk berfoto bersama.
Sang kakak yakni Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pada Fahri Hamzah bahwa adik bungsunya sangat mengidolakan Fahri Hamzah dan ingin berfoto bersama.
"Ini adik saya Kaesang sangat ngefans, pingin foto bareng," ucap Gibran, Sabtu (27/3) sore.
Usai mengambil foto bersama, Kaesang mengaku memang dirinya menyukai cara bicara Fahri Hamzah yang ceplas-ceplos dalam mengkritisi kebijakan pemerintah selama ini. Meskipun yang dikritisi salah satunya adalah sang ayah (presiden Jokowi).
"Saya suka bicaranya beliau yang selalu kritis. Kritis itu memang dibutuhkan jadi ya wajar, tidak masalah. Memang selama ini bagus kok pak Fahmi (kritiknya)," ungkap Kaesang.
Saat dintanyakan apakah kedua putra presiden ini merasa jengkel dengan kritisi yg dilontarkan Fahri Hamzah, Kaesang, menyebut tidak pernah merasa kesal atau jengkel dengan hal tersebut.
"Nggak..nggak. Nggak pernah sama sakali. Kalau jengkel nggak mungkin saya ada sini," imbuhnya.
Gibran kembali menambahkam meski mendapat beragam kritikan, namun tidak ada yang merasa jengkel. Bahkan mereka khususnya Kaesang sangat ngefans dengan Fahri Hamzah.
"Nggak ada yang merasa jengkel, justru ngefans," pungkas Gibran.
- Kemenag RI Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Banjir Demak
- Pilpres 2019 Dibayangi Pembelahan Masyarakat
- Pilwakot Semarang, Pengamat: Siapa Cepat Menentukan Nasibnya