Ratusan warga Venezuela berbondong-bondong angkat kaki dari
negaranya menunju ke Peru. Mereka berupaya masuk ke Peru sebelum hari
Sabtu pekan ini.
- Siaran Misa Suci Paus Dari Tiga Negara
- Korsel Pancing Kemarahan Korut Karena Latihan Militer Bersama AS
- Presiden Argentina Didakwa Langgar Aturan Karantina Covid-19
Baca Juga
Pasalnya, per akhir pekan ini, peraturan baru akan diberlakukan di Peru di mana warga Venezuela tidak dibebaskan masuk perbatasan karena mereka disyaratkan untuk memiliki paspor. Saat ini, peraturan belum berlaku dan warga Venezuela yang mau masuk Peru hanya perlu mengantongi kartu identitas atau KTP.
Di Venezuela sendiri, bukan perkara mudah untuk membuat paspor. Banyak yang telah menunggu paspor mereka selama bertahun-tahun. Pihak berwenang menyalahkan "mafia" di dalam layanan registrasi yang menyebabkan terjadinya penundaan.
BBC mengabarkan bahwa sejak tahun 2014 lalu tercatat ada lebih dari dua juta orang Venezuela telah meninggalkan negara. Mereka melarikan diri dari krisis ekonomi yang parah yang telah menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan barang-barang kebutuhan pokok.
Selain itu, banyak dari mereka yang melarikan diri dari negara mengatakan bahwa mereka melakukan itu karena mereka tidak bisa mendapatkan operasi dan perawatan medis yang mereka butuhkan.
Namun jumlah warga Venezuela yang melarikan diri dari negaranya semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir ketika ekonomi Venezuelasemakin memburuk dan hiperinflasi semakin memperparah keadaan.
Pada hari Kamis (23/8), Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Filippo Grandi mendesak Peru, dan Ekuador, yang telah menerapkan langkah serupa pada 18 Agustus, untuk terus membiarkan mereka yang membutuhkan perlindungan internasional untuk mengakses keamanan dan mencari suaka.
Menurut
angka PBB, 26.000 warga Venezuela memasuki Peru pada tahun 2017 tetapi
kepala migrasi Peru Eduardo Sevilla mengatakan lebih banyak telah tiba
sejak itu.
- Elon Musk Beli Twitter Seharga Rp634 Triliun Tunai
- Teuku Rezasyah Dilantik Jadi Ketua Grup Studi Juche Indonesia
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik