Langkah Airlangga Hartarto menuju periode kedua kepemimpinannya di Partai Golkar dinilai bakal mulus. Redanya konflik internal dalam persaingan kursi pimpinan tersebut menjadi momentum bagi Golkar untuk fokus membangun citra partai yang lebih baik lagi.
- Bertarung di Kandang Banteng, Sembilan Politisi PDIP 'Terlempar' dari Gedung DPR RI, Ada Mantan Wagub, Eks Bupati hingga Bendahara Partai
- Bawaslu Blora Pastikan Pilkada Luber dan Jurdil
- Bawaslu Kota Semarang Imbau Warga Tak Takut Laporkan Pelanggaran di Masa Tenang Pemilu 2024
Baca Juga
Saling dukung antara Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah mendamaikan perseteruan dua tokoh utama yang sebelumnya bertarung memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar pada Munas Desember mendatang.
Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet itu kini telah menduduki kursi Ketua MPR. Pencalonannya mendapat dukungan penuh Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang melakukan konsolidasi kepada hampir seluruh fraksi di MPR, sehingga akhirnya Bamsoet terpilih secara aklamasi.
Pasca pelantikan sebagai Ketua MPR, Bamsoet juga menyatakan mundur sebagai calon Ketum Golkar. Bamsoet menyatakan persaingannya telah berakhir, dan memberikan dukungan penuh kepada Airlangga untuk kembali memimpin Golkar periode 2019-2024.
Menurut politisi Golkar Fadel Muhamad, terpilihnya Bamsoet menjadi Ketua MPR dengan dukungan penuh Golkar, telah meredakan konflik internal yang terjadi di tubuh partai beringin.Konflik tersebut memang menjadi masalah pelik yang menjadi persoalan internal selama ini.
Dengan Bamsoet menjadi Ketua MPR dan mundur sebagai caketum Golkar, Airlangga diprediksi bakal melenggang mulus di Munas Golkar. Ini juga menjadi buah 'deal politik' Airlangga, agar dia dapat mempertahankan jabatannya sebagai ketua umum Golkar.
"Ya betul arahnya kesana, supaya tidak ada konflik internal. Seperti biasa ini kan proses," ujar Fadel seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/10).
Mantan Anggota Dewan Pembina Golkar tersebut berharap, redanya konflik internal dan terpilihnya kembali Airlangga menjadi momentum untuk membangun citra partai beringin menjadi semakin baik. Semua kalangan di internal dapat bersatu mendukung kinerja Golkar sampai pada masa pemilu berikutnya.
"Harapannya bagus, insyaAllah semua baik. Golkar menyatu untuk mendukung mereka," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo menegaskan, tidak ada kesepakatan politik antara Airlangga dan Bamsoet, terkait mundurnya Bamsoet dari caketum Golkar dan keputusan Airlangga menunjuk Bamsoet sebagai wakil Golkar di pimpinan MPR.
"Setahu saya bukan tukar jabatan yah, itu kesadaran (Bamsoet) sendiri," katanya.
Pria yang akrab disapa Dito itu mengatakan, semua itu adalah hasil konsolidasi internal partai yang membahas masa depan Partai Golkar.
Dito mengapresiasi dukungan Bamsoet kepada Airlangga yang dinilainya bisa memuluskan jalan Airlangga untuk menjadi Ketum periode keduanya.
"Peluang Airlangga terlihat semakin mulus untuk kembali menjabat ketua umum Golkar, terlebih sejak bersatunya Pak Bamsoet bersama Pak Airlangga. Semoga kekompakan dan kesolidan ini terus terjaga agar Golkar lebih siap menghadapi tantangan ke depan," tandas Dito. [fak]
- Road Show Berlanjut, Aan Shopuanudin Temui Ketua MPC Pemuda Karanganyar
- Pemkot Hibahkan Rp13 Miliar untuk KPU Salatiga
- Dukung Rober-Adhe, Eks Bupati Karanganyar Bagikan Koleksi Pribadi