Respon Pertumbuhan UMKM di Semarang, GrabExpress Beri Pelatihan Pemasaran Digital

Kota Semarang mengalami pertumbuhan UMKM secara pesat sejak tiga tahun terakhir.


Dari catatan Pemerintah Kota Semarang sekitar 17.241 UMKM yang terdaftar secara resmi.

Hal itu menjadi salah satu alasan bagi Grab untuk memberikan pelatihan mengelola UMKM secara tepat di era digital saat ini.

Head of GrabExpress Grab Indonesia, Tyas Widyastuti mengatakan, menggelar pelatihan bagi para pelaku online shop dan UMKM lainnya di Kota Semarang.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia.

Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha perdagangan elektronik memiliki nilai ekonomi bagus, sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, khususnya UMKM.

"Pelatihan ini diharapkan dapat membuka jalan untuk mengatasi keterbatasan dalam hal kemampuan sumber daya manusia dan persoalan akses teknologi. Agar peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik untuk dapat bersaing di era Industri 4.0," kata Tyas, Kamis (28/11).

Dia meyakini, ketersediaan layanan pengiriman berbasis teknologi seperti GrabExpress akan memberikan manfaat bagi pelaku bisnis online, baik pada pertumbuhan bisnis UMKM itu sendiri maupun pada perekonomian nasional.

"Harapan kami, para pelaku bisnis UMKM ini dapat menikmati manfaat dari hadirnya ekonomi digital, salah satunya melalui layanan GrabExpress, untuk memasarkan hasil usahanya kepada para pelanggan dengan aman, cepat dan mudah," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, FX Bambang Suronggono mengatakan, persoalan pengiriman barang secara cepat yang ditawarkan GrabExpress ini membuka peluang bagi pelaku UMKM mempercepat proses transaksi hingga ke tangan konsumen.

"Kami rasa persoalan pengiriman ini bisa dijawab oleh GrabExpress. Akan sangat membantu pelaku UMKM di Semarang," imbuhnya.

Dia mengungkap Kota Semarang berpotensi memiliki lebih dari 250 ribu pelaku UMKM di tahun 2020 mendatang.

Hal ini menurutnya, perlu direspon secara cepat agar tidak muncul ketimpangan.

"Salah satu yang menjawab adalah pengiriman cepat ini. Maka itu kami mengundang Grab untuk mendiskusikan hal tersebut soal apa yang bisa kita perbuat untuk mendorong kemajuan UMKM di Semarang," tutur dia.