Kota Melbourne Australia kembali digeruduk ribuan massa penentang aturan wajib vaksin pada Sabtu (6/10) waktu setempat.
- Pemimpin Senior Al Qaeda Abdul Hamid Al-Matar Dilaporkan Tewas
- Narendra Modi Kancil Yang Gesit Bergerak Saat Artificial Intelligence Action Summit Di Paris
- Terbukti Saat Luncheon KTT D-8, Prabowo Dan Erdogan Tetap Bestie
Baca Juga
9News melaporkan bahwa para pengunjuk rasa yang diduga berjumlah lebih dari 1.000 orang itu juga menuntut agar usulan rancangan undang-undang pandemi Covid-19 dibatalkan.
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Banyak yang menunjukkan kemarahan atas RUU yang diusulkan yang akan memungkinkan aturan Covid-19 tetap ada selama terjadi pandemi global, alih-alih mengandalkan kekuatan darurat negara.
Banyak dari pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel ‘bebaskan Victoria’ dan meminta agar Perdana Menteri Dan Andrews lengser. Selain itu banyak dari mereka yang membawa poster-poster anti vaksin dan anti RUU yang dinilai akan merugikan dan berbahaya jika diterapkan
Seorang juru bicara polisi Victoria mengatakan kepada 9News bahwa polisi mengetahui aktivitas di Melbourne dan bahwa kehadiran polisi yang terlihat tinggi akan ada di sana untuk memastikan tidak ada pelanggaran Covid-19 dalam aksi tersebut.
- Xiaomi Salip Apple Di Pasar Smartphone Global
- Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat Karena Buat Guyonan Tentang Holocaust
- Vaksinasi Cegah Gelombang Keempat Covid-19