Ribuan Umat Budhha Jalan Kaki Dalam Prosesi Perjalanan Puja dari Mendut ke Borobudur

Kereta Kamadhatu yang dilibatkan dalam prosesi perjalanan puja dari Mendut ke Borobudur, melintas di Jembatan Kali Progo. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng
Kereta Kamadhatu yang dilibatkan dalam prosesi perjalanan puja dari Mendut ke Borobudur, melintas di Jembatan Kali Progo. Tri Budi Hartoyo/RMOLJateng

Prosesi perjalanan puja dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur menjadi rangkaian penutup kegiatan Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2568 / 2024, Minggu (14/7).


Prosesi itu dilakukan sekitar 1.200 peserta ITC dan Asalha Mahapuja selesai mengikuti pembacaan Tipitaka sesi VII (terakhir). Selanjutnya para peserta dibawa ke Candi Mendut.

Ribuan warga nampak antusias menyaksikan prosesi itu dengan berdiri di sepanjang pinggir jalan yang dilalui. Di antara barisan umat Buddha yang berjalan kaki, tampak 2 kereta kencana.

Sekitar 1,5 jam perjalanan, peserta prosesi memasuki Jalan Utama kompleks Taman Wisata Candi Borobudur melalui Gerbang Kalpataru.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, Nyoman Suriadarma, menyampaikan apresiasi Sangha Theravada Infonesia dan Panitia yang bekerja keras demi kelangsungan ITC dan Asalha Mahapuja 2568/2024.

Ketua Panitia ITC, Bhikkhu Gutadhammo mengatakan, teks Tipitaka yang dibaca tahun ini adalah Suttapitaka, Majjhimanikaya, Majjhimapannasapali, Gahapativaggo. Maknanya akan dibedah oleh Bhikkhu Santacitto dan Bhikkhu Dhanadhiro Mahathera.

Kegiatan ini, menurut dia, sebagai sarana edukasi umat Buddha dalam memahami serta tata cara membaca Sutta yang baik dan benar. 

"Mari kita sambut Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja ini dengan antusias dan penuh keyakinan karena Asalha sebagai hari pembabaran Dhamma sangat penting bagi umat Buddha," jelasnya.