Ricuh Suporter-Polisi Terjadi Akibat 1500 Orang Tanpa Tiket Memaksa Masuk Stadion

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyatakan sejarah kerusuhan suporter menjadi dasar alasan Derby Jateng antara PSIS Semarang versus Persis Solo, Jumat (17/2) digelar tanpa penonton.


"Ada sejarah kerusuhan antar supporter yang terjadi setiap laga Derby Jateng ini. Sehingga, dari rapat koordinasi yang kami gelar, diputuskan untuk pertandingan PSIS Semarang versus Persis Solo, digelar tanpa penonton," terang Kombes Pol Irwan Anwar, Jumat (17/2) petang.

Selain itu, perwakilan Suporter Persis Solo ikut dalam rapat koordinasi tersebut meminta penambahan tiket ditentukan yakni 1000 kuota. 

"Sebenarnya sudah ada opsi dihadiri penonton, yakni 1000 kuota untuk supporter Persis Solo, namun pihak Solo meminta ditambah. Karena itu sudah ketentuan, maka dalam rakor tidak dapat disetujui," tambah Kombes Pol Irwan.

Terkait terjadinya bentrok, Irwan menyatakan bahwa itu terjadi di luar stadion. "Peristiwa tadi terjadi di luar stadion. Massa tanpa tiket berusaha masuk ke stadion," kata Irwan.

Lantaran situasi sudah tidak kondusif, petugas melakukan tahapan mendorong mundur dengan melontarkan gas air mata. 

"Kami prediksi ada 1500 orang. Kami juga mendapati bentrokan terjadi karena adanya provokasi di tengah massa. Selain itu juga, dari patrol cyber Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang, juga mendapatkan adanya gerakan massa pada saat pertandingan," pungkas Irwan.

Hingga saat ini, belum diketahui korban dalam peristiwa bentrok antara suporter dan aparat kepolisian tersebut.