Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 dari 3,3 persen menjadi hanya 3 persen. Jika tidak ditangani dengan serius ekonomi Indonesia akan semakin terjepit.
- Nama Kaesang Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Ini Kata Gibran
- TGB Zainul Majdi Bertemu Wali Kota Solo, Ini Isi Obrolannya
- Ketua PGSI: Demi Mendulang Suara, Calon Kepala Daerah Jangan Ugal-Ugalan Obral Janji
Baca Juga
Ekonom senior DR. Rizal Ramli mengatakan, dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global serta potensi dampak buruknya bagi Indonesia, pemerintah tidak cukup hanya bilang "waspada", tetapi harus mengambil kebijakan yang konkret.
"Kok komentar hati-hati, apa policy response-nya? Itu yang penting," ujar RR sapaan akrab Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu, Kamis (17/10).
Di tengah ekonomi yang tidak menentu saat ini, RR menyarankan agar pemerintah memperbaiki seluruh komponen ekonomi makro, termasuk terkait kepemimpinan di sektor ekonomi.
Dia juga menyampaikan, seharusnya pemerintah tidak mempertahankan cara lama, karena hasilnya juga akan sama. Artinya, tidak akan ada peningkatan pada pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo kalau masih menggunakan cara-cara lama.
"Masalah ekonomi akan semakin sulit, terutama ekonomi rakyat dan lapangan kerja. Selain soal integritas, kompetensi dan leadership. Harus ada keberpihakan pada rakyat dan kepentingan nasional. Baru ada harapan perbaikan dan kemakmuran," tutur RR.
"Untuk siapa pengambil kebijakan bekerja? Itu yang penting. Untuk kepentingan asing dan oligarki, atau untuk rakyat dan bangsa? Itu yang penting," tutupnya menambahkan.
Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dikeluarkan oleh IMF menjadi peringatan bagi ekonomi dalam negeri. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapinya dengan terkesan santai. [fak]
- Bermodal Tiga Kursi, Demokrat Tetap Percaya Diri Usung Cabup Pada Pilkada Kudus
- Ketua DPR: BUMN Jangan Bayar Utang Pakai Aset Negara
- Bersilaturahmi Dengan Perangkat Desa, Rober Christanto Izin Sosialisasikan Program Kerja