RSUP dr Kariadi menyatakan tidak sedang melakukan perawatan terhadap pasien suspect virus corona atau novel Coronavirus (nCov).
- Wapres Apresiasi Jateng Jadi Pionir Pengembangan Rumah Sakit Berbasis Syariah
- Sehari 4000 Vaksin Ludes, Polres Salatiga Gelar Vaksinasi Merdeka Candi Massal Tahap I
- Baru 30 Persen Warga Difabel di Salatiga Terakomodir Vaksinasi
Baca Juga
Meski demikian, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, Agoes Oerip, pihaknya tidak menampik tengah melakukan pengawasan terhadap seorang pasien yang baru datang dari Wuhan, Tiongkok.
"Hanya pengawasan, bukan suspect. Untuk pasien suspect ada beberapa ketentuan. Dan pasien ini tidak memiliki ketentuan ini," kata dia, Selasa (28/1).
Agoes menambahkan, pasien suspect perlu diobservasi dalam waktu yang panjang. Setidaknya hingga 14 hari masa inkubasi. Sementara pasien yang diduga terkena Virus Corona ini baru 3 hari.
"Sementara pasien baik-baik saja, hanya keluhan pilek. Aktivitas seperti biasa. Namun karena diperkirakan ada kemungkinan infeksi, maka masih kami tempatkan di ruang isolasi," terang dia.
Berdasarkan pemeriksaan Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, saat datang ke RS, pasien hanya mengeluh pilek dan pernafasan.
"Pasien datang ke IGD, ada keluhan pilek dan kurang enak bernafas. Dia baru pulang dari studi di Wuhan," ucapnya.
Tidak ada batuk dan hasil rontgen bagus. Suhu tubuhnya normal stabil. Meski begitu, pihaknya masih menunggu, barangkali besok atau lusa, mendadak panas.
"Kalau lusa atau hari ketiga tidak panas, akan dipulangkan. Kemungkinan besar, ini negatif corona," tandasnya.
- Sudah Vaksin Lengkap, Masyarakat Tak Perlu Booster
- 1500 Dosis Vaksin Moderna Didisbrusikan di Kecamatan Gayamsari
- Dirpolairud Polda Jateng Gelar Vaksinasi Booster Warga Pesisir Demak