Rumah Pancasila dan Klinik Hukum di Semarang, memberikan penghargaan kepada para atlet taekwondo yang berprestasi itu. Untuk peraih emas diberikan uang penghargaan Rp1,5 juta, perak Rp1 juta dan perunggu Rp500 ribu. Sebelumnya, Rumah Pancasila dan Klinik Hukum ini juga memberikan uang saku bagi mereka yang berangkat tanding ke Malaysia.
- Atlet Sepak Takraw Putri Jepara Siap Ikuti Porprov 2018
- Dua Pemain Asing, Apresiasi Hadiah Uang Tunai Dalam Turnamen FOX'S Indonesia Para Badminton International 2023
- Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan Lomba PBB
Baca Juga
Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Yosep Parera, menyebut perhatian adalah yang utama, bukan besarnya nilai materi. Ini diharapkan jadi semangat anak-anak muda Indonesia untuk berprestasi di bidang olahraga, bisa jadi mata pencaharian mereka, lapangan pekerjaan mereka dari prestasi yang mereka buat.
Sehingga tidak terjerumus ke hal negatif seperti narkoba maupun kejahatan lain, ke depan kenakalan remaja di Kota Semarang bisa dikurangi. Itulah tujuan kehadiran Rumah Pancasila," kata Yosep kepada Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (30/8).
Rumah Pancasila dan Klinik Hukum juga telah memprakarsai dengan mengirimkan surat pada awal pekan ini kepada Wali Kota Semarang dengan tembusan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang agar para atlet ini dapat bertemu langsung dengan Wali Kota Semarang untuk diberikan motivasi. Yosep menyebut Wali Kota sudah menyanggupi untuk menerima para atlet ini.
Dengan motivasi ini dan dilihat oleh publik, maka anak-anak SD, SMP, SMA, yang berprestasi dalam bidang olahraga apapun akan semakin semangat untuk mengembangkan bakat dan prestasi mereka di dalam wilayah nasional, maupun wilayah Asia maupun internasional," sambungnya.
Yosep menambahkan, dengan turunnya pemerintah memberikan penghargaan bagi mereka, maka silang sengketa dalam bidang-bidang olahraga yang masih terjadi di beberapa organisasi diharapkan bisa dikikis.
Tidak atlet saya yang lebih dulu atau atlet lain yang lebih dulu atau saya yang sah dia yang sah, tidak. Tapi semuanya dinilai berdasarkan prestasi. Jadi yang paling berprestasi yang nanti kita pilih. Kita ambil. Karena apa, semua itu kan demi bendera sang saka Merah Putih bisa dikibarkan di mana saja. Bukan hanya di Indonesia tapi di Asia, hingga internasional," pungkas dia.
- Karanganyar Siapkan Atlet Hadapi PraPorprov 2025, Fokus pada Cabang Potensial Emas
- Laga PSIS vs Persebaya Ditunda Karena Faktor Keamanan
- Jepara Borong Medali Emas di Kejurprov Renang Jatidiri