Antrean pasien mulai tampak di sejumlah Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit di Kabupaten Batang.
- Sadarkan Pentingnya Kesehatan, Pemkot Pekalongan Hadirkan Dokter Kecil
- Anggota VIII DPR RI Kunjungi Rumah Singgah ODGJ di Rembang
- Emoh Ditolak, Pemkot Semarang Ingatkan Pentingnya Vaksinasi
Baca Juga
Direktur RSUD Limpung, dr Any Rusydiani mengatakan pada Senin (28/6) ada antrean empat pasien.
Ia mengungkapkan antrean itu karena kamar di rumah sakitnya sudah nyaris penuh untuk pasien Covid-19.
"Awalnya kami menyediakan 10 bed, lalu tambah lima jadi 15. Kemudian kami tambah lagi hingga 25 bed, dan saat ini sudah terisi 22 bed," katanya usai rakor penanganan Covid-19 di aula Pemkab Batang.
Ia mengatakan antrean itu muncul karena pihanya juga mulai kesulitan merujuk pasien ke rumah sakit lain.
Alasannya sama yaitu kamar rumah sakit lain penuh.
Manajer Pelayanan RS QIM, Maftuhah Nurbetty juga mengatakan hal serupa. Pihaknya menyiapkan 153 bed untuk pasien Covid-19 dan penuh.
"Tenda darurat sudah kami bongkar sesuai perintah Bupati. Dan sekaramg sudah ada antrean tiga atau empat pasien di IGD tapi belum ada rumah sakit rujukan, karena cari kamar sudah mulai sulit," jelasnya.
Di sisi lain, Dirut RSUD Kalisari Batang, Tri Handoko mengatakan hanya sisa 10 bed untuk pasien Covid-19.
"Total kami menyediakan 93 bed, dan saat ini sudah terisi 83 bed," tuturnya singkat.
- Layanan JKN di Balik Jeruji Besi Lapas Batang
- Butuh Political Will yang Kuat untuk Atasi Kendala dalam Pengobatan Kanker Payudara
- Percepat Vaksinasi, 1,6 Juta Orang di Jateng Sepekan Ini Telah Divaksin