Safari Politik SBY-AHY di Jatim Bikin Lawan Politik Gerah

DPP Partai Demokrat menilai pernyataan Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana, safari politik SBY-AHY mirip jalan-jalan dan tidak berpengaruh secara politik sangat keliru.


Kadiv Advokasi dan Batuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menjelaskan dampak dari safari politik SBY-AHY bisa membuat pihak lawan gerah.

Buktinya, sekarang pasangan Kofifah Emil yang diusung Demokrat meninggalkan cukup jauh elektabilitas lawan.

Menurut Ferdinand, pernyataan Whisnu merupakan bukti nyata bahwa PDIP tidak mampu menalar gaya berpolitik SBY-AHY.  PDIP juga tidak mampu menjangkau target yang dimainkan oleh Demokrat, SBY dan AHY dalam Pilkada Jatim.

"Sepertinya PDIP sedang kepanasan di Jatim dengan turunnya SBY dan AHY ke Jatim. Safari yang dibagi dalam dua rombongan ini memiliki tajuk masing-masing," ujar Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Lebih lanjut Ferdinand menjelasakan rombongan SBY dengan tanda pagar #SBYTourDeJatim sedang AHY dengan tanda pagar #AHYSambangJatim.

Kedua rombongan ini akan menyisir wilayah Jatim untuk memenangkan Pilkada dan menaikkan elektabilitas Demokrat secara umum. Inilah tampaknya yang membuat PDIP kepanasan dan merasa terpukul dengan turunnya SBY AHY.

"Jadi kalau PDIP bilang mirip jalan-jalan, kami jadi tertawa ternyata mereka tidak mampu menalar gaya berpolitik Demokrat," ujarnya.

Ferdinand menambahkan sebaiknya PDIP tidak usah mencampuri safari politik yang dilakukan oleh SBY-AHY jika nalar yang digunakan ternyata tidak mampu menjangkau apa yang dilakukan oleh Demokrat. Ia menyarankan agar PDIP diam dari pada mengeluarkan pernyataan yang membuat malu partai.

"Kita buktikan nanti di Jatim, siapa pemenangnya. Itu akan membuktikan apakah SBY AHY berdampak atau tidak.  Oh ya satu lagi, kapan Ibu Mega dan Ibu Puan turun kebawah meniru Demokrat?," demikian Ferdinand.