Aparat keamanan terkait perlu meningkatkan langkah mitigasi dan pencegahan aksi-aksi terorisme di tempat ibadah.
- Gerindra Inisiasi Rencana Koalisi Dengan 7 Parpol Non-Parlemen
- Mengawal Pemilihan Kepala Daerah Dengan Keterbukaan Informasi Publik
- Harus Diakui, Poros Jokowi Sudah Lebih Siap
Baca Juga
Aparat keamanan terkait perlu meningkatkan langkah mitigasi dan pencegahan aksi-aksi terorisme di tempat ibadah.
Begitu salah satu poin pernyataan sikap Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan(LPOK) menyikapi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3).
"Polri, BNPT, dan lembaga terkait lainnya sudah tentu segera bertindak sesuai aturan," ujar Ketua Umum LPOK-LPOI, Said Aqil Siroj dalam keterangannya, Senin (29/3).
Imbauan tersebut mengingat umat Kristiani akan merayakan ibadah Jumat Agung pada 2 April mendatang.Said Aqil juga mengimbau kepada masyarakat dan tokoh agama untuk tidak terprovokasi dengan aksi terorisme.
"Menyeru kepada pemimpin, tokoh dan umat beragama agar tetap rukun dan damai karena tindakan pemboman merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama manapun juga," sambungnya.
Dilansir Kantor Berita RMOL, Ketua Umum PBNU itu juga mengajak umat beragama di Jakarta dan daerah lainnya untuk berdoa agar teror tidak meluas.
"Mengajak seluruh warga, khususnya di DKI Jakarta agar senantiasa berdoa agar peristiwa bom bunuh diri di Makassar tidak meluas ke Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya," terangnya.
Said juga mendesak penegak hukum melakukan pengusutan tuntas dan mengadili siapapun yang terlibat aksi terorisme.
"Meminta kepada aparat terkait segera mengungkap dan mengadili siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut," pungkasnya. [sth]
- Cuti Sebagai Aparatur Sipil Negara, Bima Mantap Daftar Cawabup Tegal Di PDI Perjuangan
- Negara Merugi, Jokowi Ikut Menikmati?
- Belajar Sejarah Ayah Mertua, Pengusaha Muda Dandan Isi Berkas Cakada Salatiga Lewat PKB Dan NasDem