Pasar Raya Pagi Salatiga menjadi pusat pertemuan masyarakat Kota Salatiga dengan warga berbagai daerah tak terkecuali Kabupaten Semarang yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah. Hal itu menjadi perhatian serius sejumlah kalangan.
- Pemkot Solo Tambah Lokasi Isoter di Beteng Vastenberg
- Gegara Laka Kalijambe, Polres Tegal Kota Gelar Ramp Check
- Ampera Pemalang Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
Baca Juga
Pasar Raya Pagi Salatiga menjadi pusat pertemuan masyarakat Kota Salatiga dengan warga berbagai daerah tak terkecuali Kabupaten Semarang yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah. Hal itu menjadi perhatian serius sejumlah kalangan.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku, dengan kondisi Pasar Pagi Salatiga yang kembali seperti sedia kala tanpa jaga jarak diakuinya sangat mungkin menerapkan cara-cara awal saat Covid-19 melanda Tanah Air.
"Sangat mungkin (penerapan kembali physical distancing) di Pasar Raya Pagi Salatiga," tandas Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Minggu (13/6).
Sebelumnya, di awal tahun 2020 atau satu bulan setelah virus Corona masuk ke Indonesia yakni bulan April, Pemkot Salatiga menerapkan satu terobosan dengan physical distancing di kalangan pedagang Pasar Raya Pagi Salatiga.
Saat itu, cara ini mampu menyita perhatian publik tanah air dan mendapat sanjungan berbagai pihak.
Namun ternyata, kondisi penerapan physical distancing di kalangan pedagang Pasar Raya Pagi Salatiga tak berlangsung lama. Saat virus Corona kembali melanda di tahun kedua Covid-19 ini, kondisi Pasar Raya Salatiga terlihat kembali berdesak-desakan.
Melihat ini Wali Kota mengimbau agar masyarakat Salatiga terus penerapan Protkes dengan 5M.
"Menurut saya harus diingatkan lagi untuk taat Protkes. Selain tentunya, cara yang bisa dilakukan cuma PPKM Mikro dan terus penerapan Protkes dengan 5M," pungkasnya. [sth]
- Sekda Kota Salatiga Kepada Pimpinan BUMD : Cari Inovasi Baru, 'Ora Sah' Aneh-aneh
- Bupati Sukoharjo: Sinergi Pusat-Daerah Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
- DPRD Kota Dorong Percepatan Penanganan Sungai Pasca Banjir