Sambal TOK Asli Semarang Tembus Pasar Internasional

Sebuah karya membanggakan bagi Kota Semarang dari pelaku UMKM. Sebuah usaha sambal Asli Semarang bisa tembus pasar Internasional.


Sambal TOK namanya. Meski baru satu negara yakni Inggris, namun hal itu cukup mengangkat nama Kota Semarang. Karena tidak ada yang menyangka sebelumnya, kalau sambal bisa diterima di luar negeri.

Sulistyarini, pemilik usaha sambal TOK mengaku sangat senang karena usahanya selama 3 tahun bisa go internasional.

"Tidak ada bayangan sama sekali awal membuka usaha sambal bisa tembus luar negeri. Namun berkat bimbingan dari Kadin Kota Semarang, pelatihan-pelatihan dari Indonesia Eximbank, Alhamdulillah bisa eksport meski baru Inggris," ujar Rini, panggilan akrabnya saat ditemui di Kantor Kadin Kota Semarang, Senin (26/8/2019).

Rini menjelaskan, awalnya ia mengikuti berbagai pelatihan untuk bisa eksport, namun belum membuahkan hasil.

"Setelah digembleng Kadin Kota Semarang dan Indonesia Eximbank, saya juga mengaplikasikan sesuai instruksi dari mentor, eh ternyata ada buyer dari Inggris yang tiba-tiba kirim email dan langsung deal," tambahnya.

Rini menyatakan, ia mendapatkan buyer dari Inggris karena profile dan peoduk-produk sambalnya terpajang di Marketplace nya Indonesia Eximbank sebagai hasil dari pelatihan.

"Setelah komunikasi dibawah bimbingan Eximbank, akhirnya bisa eksport sambal TOK meski jumlahnya belum banyak. Meski jumlahnya belum banyak, tapi saya sangat senang," tandasnya.

Disinggung menghadapi pasar yang lebih besar, Rini menyatakan sudah siap bahkan akan menyiapkan satu mesin lagi untuk menambah jumlah produksi.

"Saat ini produksi sambal antara 8 ribu sampai 10 ribu botol perbulannya, saya juga akan menyiapkan satu mesin lagi jika permintaan membludak," ujar perempuan berjilbab ini.

Sebelum eksport, dirinya memasarkan varian sambalnya yakni sambal cumi, sambal bajak, sambal ijo dan sambal bawangnya melalui outlet-outlet di Kota Semarang.

"Sambal saya bisa didapatkan di Istana Brilian, UD Mina Makmur, Wingko Babat Pak Moel, Toko 52 Madukoro, Lunpia Cek Meme, Galeri Balaikota, Roru Cake, Primkopol Akpol dan Nglaras Roso," terangnya.

Adapun penjualannya, sambal TOK dipatok harga eksport 2,08 US Dollar per botol dengan berat 140 gram.

Sementara itu Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara didampingi Komite Tetap Pengawasan Produk Eksport Suswahyuni mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh Rini.

"Ini progres luar biasa bagi UMKM Kota Semarang. Saya sangat bangga atas capaian Mbak Rini, pelaku UMKM Kota Semarang yang berhasil tembus ke pasar Inggris, kami tidak sia-sia Kadin Kota Semarang menjembatani antara UMKM dengan Kadin Kota Semarang untuk mewujudkan cita-cita Kadin Kota Semarang," terang Arnaz.

Arnaz berharap, capaian Mbak Rini bisa menjadi motivator bagi pelaku UMKM lain bisa mengikuti jejaknya untuk go internasional.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Mbak Rini, mau menyerap ilmu dari Kadin Kota Semarang yang sedang bersinergi dengan Indonesia Eximbank. Mbak Rini juga benar-benar mangaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam pelatihan," ujar Arnaz yang juga Ketua Baznas Kota Semarang ini.

Lebih jauh Pria yang baru pulang dari tanah suci ini berpesan khususnya kepada Mbak Rini untuk tidak lelah belajar, harus tawadlu, jangan sombong.

"Kami berharap Mbak Rini membantu Kota Semarang dengan menciptakan lapangan pekerjaan  yang lebih luas lagi, paling tidak di lingkungan tempat tinggal Mbak Rini," lanjutnya Arnaz.

Arnaz juga menegaskan akan terus memberikan pelatihan sekaligus role play untuk menghadapi buyer. Kadin Kota Semarang akan menggiring terus sampai deal.

"Kami akan terus mendorong Indonesia Eximbank untuk  memberikan pelatihan-pelatihan supaya pelaku UMKM Kota Semarang mahir dalam dunia eksport," pungkasnya.