Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengecek langsung produksi cabai rawit merah di Dusun Tanggulangin Desa Girikulon Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Minggu (29/4), untuk memastikan pasokan komoditas tersebut ke ibu kota negara aman menjelang ramadhan. Kebutuhan cabai DKi Jakarta sendiri mencapai 120 ton per hari.
- Pak Rahman Hadir Untuk Bantu Warga Dan Tekan Inflasi
- Jawa Tengah Akan Pamerkan Produk Unggulan Ke 5 Negara Dalam Ajang UMKM Gayeng 2024
- Priscilla Pangemanan: Wirausahawan Mau Bertindak dan Berdampak
Baca Juga
Kami dari Provinsi DKI Jakarta ingin agar rantai distribusi tata niaga lebih sederhana, terbuka dan berkeadilan.Dengan demikian, para petani menjadi lebih makmur dan pedagang juga senang. Kami juga ingin memastikan stok cabai jelang puasa dan lebaran aman," katanya.
Ia sengaja membawa serta pedagang dari pasar induk Kramat Jati dan PD Pasar Jaya agar mereka tahu kalau selama ini suplai cabai di Jakarta berasal dari Magelang. Harapannya, pedagang cocok dan ini juga untuk mengantisipasi lonjakan harga terutama menjelang puasa dan lebaran.
Selain bekerjasama dengan petani di Magelang, imbuh Sandi, pihaknya juga banyak melakukan kerjasama dengan petani lain, seperti bawang merah di Brebes dan peternak sapi perah di Boyolali. Hal itu untuk meningkatkan sinergi kerjasama antara pemprov DKI khususnya kluster pangan, dengan daerah-daerah di Jawa Tengah.
Dia mengharapkan, suplai komoditas ke DKI Jakarta bisa lebih terjaga dan harga yang lebih terjangkau, khususnya masyarakat yang ada di DKI Jakarta. "Disisi lain agar kesejahteraan petani juga semakin meningkat," ujarnya.
Sandi mengemukakan, Pemprov DKI Jakarta sangat pro dengan petani lokal, baik beras, bawang merah, cabe dan sebagainya. "Semuanya difokuskan pada petani lokal, karena kita ingin DKI bisa tumbuh, harga terkendali namun petani sejahtera," ungkapnya.
Khusus cabe, Sandiaga menyebutkan, kebutuhan perhari di DKI Jakarta mencapai 120 ton. "Jadi orang Jakarta ini senang makan pedes-pedes. Orang Jakarta kalau cabainua kurang langsung ngambek. Jadi kita pastikan cabe tersuplai dengan baik, komoditas sudah kita pilih bersama dengan petani dan gapoktan dan kita harapkan akan ada sinergi terus kedepan," imbuhnya.
Sandi memilih Magelang untuk suplai cabai karena tata niaga disini dinilai paling baik. Selama ini pasokan ke Jakarta sudah terjamin aman. Saya sangat apresiasi sekali, teman-teman disini aktif mengelola dan sangat komunikatif dengan kepala dinas di DKI ataupun pedagang di pasar," katanya.
Selain cabe, kedepan ia juga ingin suplai bawang putih yang saat ini sedang diujicobakan di Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Sekarang ini bawang putih masih banyak impor," ungkapnya.
Sandi berharap, dengan adanya kerjasama dengan petani langsung, mereka lebih sejahtera dan harga terjangka, stabil dan tidak fluktuatif.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Giri Makmur Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Gufron mengatakan, lahan cabe rawit merah di wilayahnya mencapai 35-40 hektar. Ia mengakui kualitas cabai yang ditanam di lahan Secang ini memang baik dan tahan lama, lebih keras dan sangat pedas.
Mungkin karena lahan dan cuaca disini cocok untuk tanaman cabe," kata Gufron.
Ia membenarkan, sudah sejak satu tahun terakhir ini, distribusi cabe rawit merah terbesar ke pasar induk Jakarta. "Namun tetap tergantung harga juga, kalau di lokal Magelang sudah tinggi, maka dijual di Magelang. Namun bila harga stabil, cabe banyak disitribusikan ke Jakarta dan daerah Jateng lain serta Yogjakarta. Saat ini, harga cabe rawit di pasaran masih stabil sebesar Rp 15 rb/kilogram.
Kedatangan Wagub DKI Sandiaga Uni ke lahan cabe, diakuinya hanya ingin memastikan stok untuk puasa dan lebaran masih aman. Disebutkan, setiap kali panen bisa mencapai 3-4 ton. Sedangkan panen bisa dilakukan hingga 20 kali.
- Peni Rahayu: Konsumsi BBM Meningkat, Dorong Pembangunan Daerah dari PBBKB
- Bangkitkan Ekonomi, Menembus Batas Pandemi
- Harga LPG Non Subsidi Naik, LPG Subsidi 3 Kg Tetap