Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan jumlah daerah yang berisiko tinggi (zona merah) dan sedang (zona oranye) penularan Covid-19.
- Puluhan Warga Desa Sampetan Boyolali Sumbangkan Darah Warnai HUT Humas Polri ke-72
- Viral Tiktok Es Teh Jumbo, Ahli Gizi RS UNS Ingatkan Bahaya Bagi Kesehatan
- 19 Warga Grobogan Tewas Akibat Serangan DBD
Baca Juga
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan jumlah daerah yang berisiko tinggi (zona merah) dan sedang (zona oranye) penularan Covid-19.
Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, kenaikan ini tercatat di dalam data rekapitulasi Per 14 Februari 2021.
"Jumlah zona merah meningkat dari 43 menjadi 44 kabupaten/kota. Zona oranye atau risiko sedang meningkat dari 346 menjadi 359 kabupaten/kota," ujar Wiku dalam kanal Youtube BNPB Indonesia, yang dikutip Jumat (19/2).
Sementara, untuk jumlah daerah yag berisiko rendah (zona kuning) dan tidak ada kasus Covid-19 (zona hijau), jumlahnya menurun.
Khusus zona kuning angkanya dari 109 menjadi 96 kabupaten/kota. Lalu pada zona hijau menurun dari 12 menjadi 11 kabupaten/kota.
"Dan zona hijau tidak terdampak jumlahnya tetap yaitu 4 kabupaten/kota," ujar Wiku, seperti dilaporkan Kantor Berita RMOL.
Meskipun pada minggu ini terjadi penurunan kasus Covid-19, Wiku menilai, zonasi tetap mengalami pergeseran ke zona yang lebih berisiko. Sehingga diperlukan penanganan yang lebih baik lagi di daerah.
Misalnya, disebutkan Wiku, harus ada upaya penanganan kasus yang konsisten dari pemerintah daerah, agar dapat menurunkan kematian dan meningkatkan kesembuhan.
Selain itu, testing dan tracing menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi tingkat risiko penularan di suatu daerah.
Karena itu, Wiku mengimbau kepada seluruh bupati dan walikota se-Indonesia untuk rutin memantau perkembangan zonasi risiko di wilayahnya masing-masing, termasuk anggota masyarakatnya.
Untuk memantau perkembangan zonasi, Wiku menyarankan para pimpinan daerah dapat melihatnya di website resmi Satgas Penanganan Covid-19 di alamat Covid-19.go.id pada menu peta risiko.
"Dimohon bupati dan walikota, utamanya di zona merah dan zona oranye untuk segera membenahi penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat segera bergeser ke arah yang lebih baik," demikian Wiku Adisasmito. [sth]
- Pemkot Semarang Bersiaga Hadapi Gelombang Ketiga
- Vaksin Sukoharjo Capai 75 Persen
- DKK Semarang Gunakan E-Kupon untuk Vaksin Covid-19