Satgas Pangan Jateng ; Minyakita Tidak Langka, Hanya Stok Kosong

Tim Satgas Pangan Jawa Tengah, mendapati habisnya stok minyak goreng subsidi Minyakita terjadi akibatnya peralihan dari Minyak goreng non-subsidi ke Minyakita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.14.000.


Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng, sekaligus Kasubdit I Indaksi Ditkrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto, saat melakukan pemantauan di Gudang Bulog dan sejumlah pasar di Kota Semarang, Rabu (15/2) siang. Akbp Rosyid, mengatakan, saat ini bukan kelangkaan Minyakita yang terjadi, namun habisnya stok karena banyak yang beralih ke Minyakita dengan harga jual sesuai HET Rp 14 ribu per liter. 

"Untuk Provinsi Jateng Stock Minyakita tersedia namun belum dapat memenuhi permintaan masyarakat, diakibatkan banyak masyarakat yang beralih menggunakan minyakita karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak kemasan premium," terang Akbp Rosyid. 

Berdasarkan kelangkaan yang terjadi di beberapa daerah, Tim Satgas Pangan Jawa Tengah, melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng Minyakita di gudang Bulog serta sejumlah pasar.

Pantauan pertama dilakukan di gudang Bulog Tambakaji Semarang hasilnya ada stok sebanyak 18.000 liter atau 20 ton Minyakita yang siap didistribusikan. 

Pantauan berikutnya yaitu di Pasar Karangayu Semarang dengan hasil stok Minyakita ternyata habis. Stock terakhir terjual hari Selasa (14/2) kemarin. Kemudian di Pasar Peterongan masih ada stock 2.880 liter. 

Kemudian pantauan terakhir ada di Pasar Bulu Semarang dengan hasil masih ada stock 2.880 liter. Stock baru saja datang dan langsung disalurkan kepada 58 pedagang di sana. 

Sementara itu salah satu pedagang pasar Bulu, Ngatminah (63), berharap, pengiriman Minyakita bisa terus rutin sehingga tidak ada kehabisan stock. Ia pun berjanji akan menjual sesuai HET. 

"Pernah kosong sekitar sebulan. Ya berharap bisa rutin ya stock datang. Banyak yang cari ini karena kemasan lainnya harganya Rp 18 ribu," ujar Ngatminah.