Satpam Terkonfirmasi Covid-19 Ditemukan Tewas Saat Isolasi Mandiri Di Rumah Kos

Adnan Laruba (54) seorang satpam ditemukan tewas di tempat kosnya di Perumahan Selabaya Indah, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (16/1).


Afrika Selatan mengidentifikasi adanya varian baru dari virus corona yang mendorong gelombang kedua infeksi.

Temuan ini didapat beberapa hari setelah Inggris mengatakan bahwa pihaknya juga menemukan varian baru dari kasus peningkatan virus.

Pengumuman tentang varian baru virus corona itu dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Zweli Mkhize di akun Twitternya pada Jumat (18/12) waktu setempat.

"Kami telah mengadakan pengarahan publik hari ini untuk mengumumkan bahwa varian dari Virus SARS-COV-2 - saat ini disebut Varian 501.V2 - telah diidentifikasi oleh ilmuwan genomik kami di Afrika Selatan," cuit Mkhize, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12).

"Bukti yang telah dikumpulkan dan sangat menunjukkan bahwa gelombang kedua yang kita alami saat ini didorong oleh varian baru ini," tambah Mkhize.

Afrika Selatan telah mencatat jumlah infeksi virus corona tertinggi di Afrika, mendekati angka 900 ribu, dengan lebih dari 20 ribu kematian terkait virus. Munculnya kembali kasus membuat pemerintah memperketat pembatasan pada masyarakat minggu ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Jumat 818/12) bahwa pihaknya telah menghubungi para peneliti Afrika Selatan yang mengidentifikasi varian baru tersebut.

WHO menambahkan, tidak ada indikasi ada perubahan dalam cara virus jenis baru itu berperilaku.

"Kami bekerja dengan mereka dengan kelompok kerja evolusi Virus SARS-COV-2. Mereka menumbuhkan virus di negara itu dan mereka bekerja dengan para peneliti untuk menentukan perubahan apa pun dalam perilaku virus itu sendiri dalam hal penularan," kata ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove pada konferensi pers di Jenewa.

Otoritas kesehatan Afrika Selatan mengatakan varian baru tampaknya menyebar lebih cepat daripada iterasi sebelumnya, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan tingkat keparahannya dan apakah vaksin saat ini akan bekerja melawannya.

"Di Inggris mereka juga telah mengidentifikasi varian baru ... ada beberapa kesamaan antara kedua garis keturunan ... ada juga jumlah mutasi yang serupa†kata Prof Tulio de Oliviera, anggota konsorsium genomik pemerintah di sebuah pengarahan yang disiarkan televisi, dikutip dari Kantor Berita RMOL.