Aksi protes keras mewarnai hasil proses pemungutan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah.
- Kota Semarang Bakal Punya Taman Parkour
- Hingga Saat Ini Semarang Masih Bebas Penyakit Kuku dan Mulut
- Jadi Daya Tarik Wisata, Kecamatan Gajahmungkur Bakal Adakan Lomba Lari Obor
Baca Juga
Ratusan massa yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, melakukan demonstrasi di depan kantor KPU Jawa Tengah.
Situasi semakin memanas, mengakibatkan aksi dorong yang dilakukan massa bersama kepolisian. Bahkan suasana di sekitar kantor KPU Jawa Tengah dan jalan jalan protokol sempat mencekam, lantaran keributan yang sudah tak terhindarkan.
Bentrokan antara massa demostran dengan polisi sempat mewarnai aksi protes keras tersebut.
Bahkan, massa yang sudah tidak terkendali membakar pos pos keamanan dan beberapa kendaraan di pusat kota.
Suasana diatas menggambarkan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pemilu dan Pilkada yang dilaksanakan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Ada beberapa skenario yang ditampilkan dalam simulasi tersebut. Mulai dari pengamanan masa pendaftaran para calon, masa kampanye, masa tenang, masa saat pemungutan suara hingga pasangan calon terpilih.
Selain mengamankan aksi demontrasi massa pendukung yang melakukan protes terhadap KPU, skenario juga menampilkan adanya pembebasan pasangan calon terpilih yang disandera oleh anggota pasangan calon yang kalah.
Dalam Aksi pembebasan itu di warnai adanya beberapa kali letupan bom dari aksi tim Jihandak Satbrimob Polda Jawa Tengah yang berasal dari milik penyandera.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi, mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap kesiapan seluruh personil Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro, dalam segala kemungkinan hal yang akan terjadi selama tahapan Pemilu 2024.
“Ini kegiatan bersama dalam rangka melakukan pengamanan penanggulangan terkait dengan VVIP. Maksudnya menyamakan persepsi di samping meningkatkan profesionalisme dalam rangka melakukan tahapan tahapan pemilu,” kata Kapolda Jawa Tengah.
Bentuk wujud sinergitas TNI – Polri di wilayah hukum Jawa Tengah dalam mengatasi penitrasi di wilayah Jawa Tengah.
Selain kepolisian, proses pengamanan Pilkada dan Pemilu juga melibatkan satuan lain.
Seperti diantaranya TNI, Dinas Perhubungan hingga Satpol PP. Kendaraan taktis puluhan personel Brimob dengan peralatan lengkap juga tidak luput dalam aksi simulasi tersebut.
“Pengamanan gabungan ini merupakan bagian sinergitas kita yang sudah dibangun. Seluruh aparat gabungan ini sudah siap melakukan pengamanan pemilu nanti,” ucap Kapolda.
Kapolda menjelaskan, sistem pengamanan dan terkoordinir dalam pesta demokrasi di Jawa Tengah nanti sangat penting.
Sehingga TNI - Polri beserta aparat keamana lainnya menaruh perhatian penting akan situasi nantinya.
Terutama dalam mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas yang dapat mengganggu kondusifitas.
“Kami Polda Jawa Tengah bersama Kodam IV Diponegoro, sebagai penanggungjawab kamtibmas akan siap menjaga hingga mengawal seluruh rangkaian pemilu nanti. Kita akan pastikan, situasi kamtibmas akan tetap aman dan kondusif,” ucapnya.
Kapolda mengungkapkan akan tetap disesuaikan dengan Mabes Polri. Kemungkinan besar akan akan operasi terpusat yang tentunya langkah pengamanan lebih mengedepankan preemtif dan preventif hingga penegakan hukum.
“Pasti ada operasi dari Mabes Polri nanti. Nanti akan turun mulai dari tingkat Polda hingga ke Polres. Masing-masing satuan nanti, akan menurunkan 2/3 personel dengan bantuan aparat keamanan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono mengatakan, Latihan bersama ini sudah dilakukan sejak lama dan sudah menjadi kebutuhan keamanan.
“Simulasi penanganan ini merupakan contoh kecil bagaimana melakukan penindakan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Pangdam IV/Diponegoro.
Dari Latihan simulasi bersama ini, Pangdam menekankan, yang lebih penting adalah sinergitas yang terbentuk antara Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jawa Tengah.
- Belajar Otodidak, Difabel yang Tak Lulus SD Asal Batang Buatkan Coding Aplikasi untuk Warga Amerika
- Pemkab Banyumas Tutup Rumah Sakit Darurat Covid di Hotel Rosenda Baturraden
- Ganjar Pranowo Pastikan Program Bantuan Sosial Disalurkan Ke Masyarakat