Pasca terselenggaranya Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Periode Muktamar ke-48 di 31 daerah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah menggelar Dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi), di solo, Sabtu-Minggu (24-25/6/2023).
- Persiapkan Sistem yang Handal dalam Pengendalian Covid-19 di Area Publik
- Sapi Qurban Presiden Jokowi Dan Keluarga Disembelih Di Ponpes Khalifatullah Singo Ludiro Mojolaban
- Afirmasi Jamaah Haji Lansia, Bukti Negara Hadir
Baca Juga
Dialog Ideopolitor ini dilaksanakan untuk menguatkan ideologi dan leadership kepemimpinan para Pimpinan PDM, PWM Jawa Tengah, digelar selama 2 gelombang, dengan peserta seluruh Anggota PDM se-Jawa Tengah.
Sekretaris PWM Jawa Tengah H. Dodok Sartono, mengatakan Dialog Ideologi ini bertujuan untuk Menguatkan Team Work PDM se-Jawa Tengah, Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Risalah Islam Berkemajuan.
"Manajerial dan Leadership Kepemimpinan. Pengukuhan Arah Kebijakan PWM Jawa Tengah. Bimtek Penyusunan Matriks Key Performance Indicator (KPI) dan Program Kerja PDM se-Jawa Tengah," ungkap Dodok.
Hadir pula pada pembukaan, Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, Muhammad Abduh Hisyam, Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Sofyan Anif, Ketua MPKSDI PWM Jawa Tengah Hammam Sanadi. beserta jajaran, serta Anggota PDM se-Jawa Tengah.
Bendahara PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H. Sofyan Anif, M.Si. yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia Dialog Ideopolitor Gelombang I menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta di Kota Surakarta.
“Dalam dua hari ke depan, kita akan diberikan beberapa materi yang berkaitan dengan penguatan ideologi, kemudian Risalah Islam Berkemajuan, dan tentu ini sebagai upaya kita untuk mengidentifikasi, membreak down Keputusan Muktamar ke-48 yang terdapat beberapa program-program prioritas agar eksistensi Muhammadiyah tidak hanya nasional, melainkan juga internasional,” ucap Sofyan.
Ia juga menyampaikan bahwa Gelombang I Dialog Ideopolitor PWM Jawa Tengah ini diikuti oleh 200-an Anggota PDM se-Jawa Tengah.
Materi yang diberikan di antaranya Ideologi dan Orientasi Gerakan Muhammadiyah. Manhaj Tarjih dan Risalah Islam Berkemajuan.
Visi Keumatan dan Kebangsaan Muhammadiyah. Visi, Misi, dan Arah Kebijakan PWM Jawa Tengah. Matriks Program Kerja dan KPI PDM.
Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menjelaskan urgensi Dialog Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi) bagi para Anggota PDM se-Jawa Tengah.
“Mengapa paham harus terus kita bangun? Karena paham agama bersifat dinamis, apalagi dengan masuknya informasi, paham-paham ini (berbagai paham Islam) berseliweran tiap hari. Maka, ideologi Muhammadiyah wajib untuk kita internalisasi, ideologisasi. Boleh syariah telah final, namun paham agama tidak pernah final,” ungkap Tafsir, Doktor Bidang Islamic Studies UIN Walisongo Semarang.
Berkenaan dengan politik, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. menyampaikan bahwa politik merupakan suatu hal yang penting karena erat kaitannya dengan kekuasaan.
“Tidak mungkin kita tidak bicara politik, tetapi yang kita bahas bukan politik partisan. Tidak mungkin kita tidak bicara politik di masjid sekalipun, tapi bukan politik partisan, melainkan politik kebangsaan, politik kemanusiaan universal, politik keislaman, bukan politik partisan,” tegas Tafsir.
- Semarang Capai Suhu Tertinggi Hingga 37 Derajat Celcius
- Santri Harus Bentengi Kemerdekaan, Mendukung Pemerintah Tangani Covid-19
- Pecinan Semarang: Berawal dari Pemberontakan Tionghoa di Batavia