Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengunjungi satu keluarga hampir semua orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Keluarga tersebut juga tinggal dalam rumah tidak layak huni.
- Sekda Kota Semarang: THR ASN Pemkot Segera Cair
- Sekda Sebut Pengurangan Jam Kerja ASN di Kota Semarang Tak Pengaruhi Pelayanan
Baca Juga
"Ternyata dari enam orang ini kelihatannya hampir semua ya, walaupun ada dua yang kerja tapi yang empat lainnya terlihat ada kekurangan. Dan kasihan saya kira perlu mendapat perhatian lebih," kata Iswar usai mengunjungi keluarga bertempat tinggal di Tanah Putih RT 02 RW 02, Jomblangsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Kamis (16/2).
Meski demikian, kepedulian masyarakat sekitar cukup tinggi. Pemkot Semarang memiliki kewajiban untuk memikirkan kelanjutan hidup keluarga tersebut. Fenomena masyarakat Kota Semarang hidup dalam garis kekurangan seperti ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah untuk bisa memberikan perhatian lebih.
"Pada intinya fenomena seperti ini menjadi PR bagi kami, Pemkot agar masyarakat yang berkekurangan mendapat perhatian lebih," jelasnya.
Iswar berencana membawa ODGJ tersebut, namun oleh warga sekitar meminta agar agar mereka bis dirawat di rumah saja.
"Untuk rencana dirawat di rumah sakit sepertinya warga di sini masih menghendaki mereka tetap dirawat di sini. Tapi tetap akan memikirkan bagaimana nantinya kita akan merawat mereka," tuturnya.
Kepala Keluarga, Budiman Sedioko mengatakan, mengalami sakit di kepala yang membuatnya tidak bisa bekerja. Gejala sakit kepala itu sudah lama dialaminya.
"Nggeh saiki radi sekeco (ya sekarang sudah agak enakan). Nanging kulo sempet muntah-muntah ngoten (tapi saya sempat mutah-mutah begitu). Meriki (di sini) (menunjuk kepala) keroso kemut-kemut (terasa senut-senut)," kata Budi menggunakan Bahasa Jawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar mengatakan, Budi akan dirujuk ke Puskesmas agar bisa mendapat perawatan dan penyakit segera ditangani oleh tenaga medis.
Selain itu, rumah tidak layak huni tersebut juga akan dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang untuk segera mendapat bantuan perbaikan rumah.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Disperkim untuk memperbaiki rumah Pak Budi terlihat tidak layak huni ini," jelasnya.
Heroe mengatakan, tindakan warga membantu keluarga Budi Sedioko sesuai program rehabilitasi sosial berbasis masyarakat. Masyarakat sekitar mampu membantu tetangga berkekurangan dan berkoordinasi dengan dinas.
"Program ini juga terus kami gencarkan. Kebetulan Jum’at besok juga akan ada Jum’at Berkah pembagian sembako di Kembangarum dan Gisikdrono. Dan ini bukan program pemerintah, tapi kegiatan masyarakat sendiri yang terus berjalan," pungkasnya.
- Sekda Kota Semarang: THR ASN Pemkot Segera Cair
- Sekda Sebut Pengurangan Jam Kerja ASN di Kota Semarang Tak Pengaruhi Pelayanan