Sekda Salatiga: Tak Boleh Ada Penolakan Pasien Covid-19

Tangkapan layar potongan video di depan IGD RSUD Salatiga yang viral di media sosial. RMOL Jateng
Tangkapan layar potongan video di depan IGD RSUD Salatiga yang viral di media sosial. RMOL Jateng

Sejak akhir pekan kemarin, beredar sebuah video diduga penolakan pasien Covid-19 di RSUD Salatiga.


Video ini juga sempat mengejutkan petinggi Pemkot Salatiga tak terkecuali Sekda Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti. Pasalnya, Wuri selalu menegaskan kepada media bahwa RS plat merah milik Pemkot Salatiga tidak boleh ada penolakan. 

Saat ditemui di Pendopo Bung Karno DPRD mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari wartawan. 

"Apa iya, kapan itu. Saya baru dengar. Saya tanyakan terlebih dahulu ke Bu Dir (Direktur RSUD Salatiga)," tandas Sekda Wuri Pujiastuti. 

Wuri kembali menekankan, secara prinsip tidak boleh ada penolakan pasien Covid-19 di RS milik Pemkot Salatiga. Sekda berjanji akan mencari tahu kebenaran video tersebut. 

"Berulang kali saya tegaskan, tidak boleh ada penolakan pasien Covid-19. Mau pasien ber KTP dari mana pun," tandasnya. 

Bahkan soal oksigen bagi pasien Covid-19, Wuri memastikan RSUD membeli setiap harinya untuk menghindari kekosongan saat dibutuhkan. 

Sebelumnya, sebuah video dengan narasi seorang pria mengabadikan sebuah ambulance dengan mesin masih masih menyala di depan IGD RSUD Salatiga. 

Suara laki-laki dalam video mengatakan, 'silih berganti pasien Covid-19 datang ke RSUD Salatiga namun ditolak karena keterbatasan ketersediaan ruangan serta oksigen'. Hingga kini, video telah beredar luas ditengah masyarakat.