Sembilan bayi didiagnosis mengalami pneumonia. Media lokal China
mengungkapkan, sembilan bayi itu berada di pusat perawatan
pasca-melahirkan di provinsi China Timur.
- Petugas PIPP Rumah Sakit Berperan Penting Perkuat Kepuasan Peserta JKN
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
- Polresta Solo Gelar Vaksinasi Booster di Pasar klewer, BTC dan PGS
Baca Juga
Sembilan bayi didiagnosis mengalami pneumonia. Media lokal China mengungkapkan, sembilan bayi itu berada di pusat perawatan pasca-melahirkan di provinsi China Timur.
Pusat pasca-melahirkan itu bernama Xinxiangyueshiguang, menurut laporan Xinhua pada Minggu (7/2).
Akibat kelalaian para staf-nya, tempat itu kini telah disegeal, seperti yang dikatakan seorang pengawas pasar distrik Huanggu di Provinsi Shenyang yang mengetahui peristiwa itu, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Beberapa orangtua dari bayi yang baru lahir dan terinfeksi, melakukan protes. Menuduh pusat perawatan tersebut menyembunyikan fakta, mengetahui infeksi telah terjadi tetapi tidak segera melakukan tindakan.
Mereka juga dikatakan tidak memberikan nasihat profesional saat menemukan beberapa bayi mengalami gejala pneumonia, yang menyebabkan infeksi lebih lanjut di antara anak-anak lain, seperti dilaporkan Global Times.
Pasca kejadian, pemerintah distrik Huanggu juga telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua pusat perawatan pascakelahiran di wilayah tersebut, yang bertujuan untuk menutup celah serupa.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shenyang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir terinfeksi virus syncytial pernapasan. Hingga kini belum diketahui bagaimana mereka bisa terinfeksi.
Beberapa pengamat mengungkapkan, bahwa virus respirasi syncytial tidak dikategorikan sebagai penyakit menular, namun, pada batas tertentu itu bisa saja terjadi.
**- Kiat Kota Semarang Sukseskan GERMAS, Terjunkan Nutrimas untuk Edukasi Pola Makan Sehat
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Grabb-Jentik, Langkah Demak Menuju Bebas DBD