Sempat Diculik Remaja Tetangga Desa, Siswi SD di Batang Jadi Korban Kekerasan Seksual

Dugaan kasus kekerasan seksual di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Batang. Kali ini, siswi berusia 11 tahun,  ZA mendapat kekerasan seksual dari remaja yang berinisial HK (17). 


Ayah korban, IK  membenarkan kejadian yang menimpa putri bungsunya itu. Ia sudah resmi melapor ke Polres Batang agar pelaku diproses hukum. 

"Awalnya anak saya dijemput laki-laki ke rumah, pada waktu itu orang tua lagi pada tidur, jadi anak saya itu keluar dari jendela," katanya saat ditemui di Mapolres Batang, Selasa (28/3/2023). 

Warga Kecamatan Wonotunggal itu menjelaskan anaknya itu keluar rumah pada Kamis (23/3/2023). Dari pengakuan, anaknya diajak jalan-jalan ke pantai. 

Lalu diajak ke tempat pelaku yang ternyata warga tetangga Desa Dukuh Silegok, Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal. Lalu dalam kurun waktu bersama itu terjadi kekerasan seksual pada anaknya. 

"Dia kan habis terjadi kekerasan seksual, lalu diajak jalan-jalan lagi, terus minta tanggungjawab ke laki-laki itu malah  dimarah-marahin. Terus anak saya menangis, turun di jalan," katanya. 

IK menyebut anaknya sempat turun di SLB Pasekaran, lalu jalan kaki hingga alun-alun Batang dan sempat ke Comal (Pemalang). 

Lalu kembali lagi ke Batang, tepatnya ke Subah hingga akhirnya sampai di wilayah Dracik Kampus. 

"Pas ketemu keluarga, syok. Kalau kita ya tuntutan sesuai undang-undang yang berlaku," ucapnya. 

Informasi yang dihimpun, pelaku memaksa korban berhubungan intim dua kali di sebuah warung kosong. Lokasi di warung pinggir kali daerah Kedungmalang. Korban saat ini duduk di kelas VI SD. 

Orangtua korban mendampingi ZA (11) melakukan visum dan laporan ke Polres Batang. 

"Kami cek dulu ke visum hasilnya keluar bisa kami analisis. Pelaku kita mintai pertanggungjawaban," kata Kasat Reskrim Polres Batang AKP Andi Fajar. 

Ia membenarkan bahwa pelaku juga masih di bawah umur. Untuk itu ada perlakuan khusus terhadap pelaku anak di bawah umur.