Semarang Gallery memberi ruang 45 seniman lintas generasi dan latar belakang asal Jawa Tengah& Yogyakarta pamer karya. Tema Seni Agawe Santosa diangkat untuk menghadirkan kesejukan di tahun politik 2024.
- Tampil Kolosal, Teater Keset Kudus Gairahkan Kesenian di Jawa Tengah
- Pulangkan Prasasti Sangguran ke Tanah Air, Perlu Political Will yang Kuat
- Pisowanan Ahli Waris Sunan Kalijaga Kepada Bupati Demak, Membahas Grebeg Besar Demak Juni Mendatang
Baca Juga
Pameran diinisiasi Butet Kartaredjasa dapat dinikmati mulai 23 Februari-23 Maret 2023. “Seni Agawe Santosa hadir menjelang tahun berpotensi hangat menuju Pilpres 2024,” ungkap Butet di sela-sela pembukaan, Kamis (23/2).
Seni dinilai memiliki kekuatan untuk menyejukan situasi kehidupan bermasyarakat. Seni visual diharapkan menciptakan kesentosaan, tentrem, ayem, sejuk menuju nusantara lebih baik.
“Masyarakat bisa menikmati dan mengapresiasi pesan yang digoreskan para perupa. Menafsir, menginspirasi dan merenung. Merenungi keindonesiaan kita yang terus berproses menjadi sebuah bangsa bermartabat bernama Indonesia,” terang dia.
Penikmat seni bisa menginterpretasikan lukisan pelukis senior hingga seniman muda. Dari kemegahan lukisan dipajang tampak pula karya Kyai sekaligus Guru Bangsa KHA Mustofa Bisri.
Lukisan Gus Mus bertajuk Wali Songo dibuat tahun 2013. Lukisan berukuran 30x50 cm menggunakan cat acrylic.
Kurator Pameran Seni Agawe Santosa, Suwanto Wisetrotomo mengatakan, pameran ini dihasratkan untuk merayakan berbagai perlintasan. “Membicarakan ragam persoalan sehari-hari hingga masalah politik, agama atau hukum, kewargaan, kebangsaan, keindonesiaan melalui kacamata seni rupa,” terang dia.
- Pulangkan Prasasti Sangguran ke Tanah Air, Perlu Political Will yang Kuat
- Tahun Baru Imlek Kumpul Bersama Keluarga dan Makan Bersama
- Pembongkaran Makam Palsu Di Mojokerto Dan Ngawi