Dibalik kisah Si Tebo, sapi seberat 1.8 ton (1.080 kilogram) yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk berkurban di Iduladha 1445 tahun 2024 terselip kisah unik dan menarik.
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
- Potong Tumpeng, Bupati Yuli Hastuti Tandai Peringatan Hari Kartini Ke-146
Baca Juga
Ternyata, Si Tebo adalah sapi milik mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang digaduhkan ke petani/peternak anak bapak, Muhammad Rosihan Alif dan Agus Thohirin warga Kauman Kidul, Salatiga.
Digaduhkan adalah satu bentuk kerja sama antara pemodal dengan petani/peternak.
Kepada RMOLJATENG, Agus Thohirin membenarkan jika sapi Si Tebo adalah milik mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto dan istrinya, Titik Kirnaningsih.
"Ceritanya itu tahun 2022 kalau tidak salah, momen maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda tanah air. Banyak peternak sapi, kambing itu terpukul karena banyak yang mati," ungkap Agus Thohirin, Selasa (18/06).
Sampai akhirnya, Agus Thohirin bertemu Yuliyanto sebelum mengakhiri jabatannya untuk periode kedua.
Omong punya omong, Yuliyanto memberikan modal dirinya membeli lima ekor sapi anakan dalam beberapa tahapan.
Berburu pun dilakukan keduanya. Bahkan, Yuliyanto rela datang sendiri melihat sapi yang akan dirawat Agus Thohirin dari satu daerah ke daerah lain di Jawa Tengah.
"Untuk Tebo, sebelumnya saya melihat dijual beli sapi secara online milik peternak asal Kebumen. Saa itu saya diberi uang modal Pak Yuliyanto Rp 70an juta untuk dua sapi anakan," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Si Tebo kian tumbuh dan tubuhnya kian membengkak secara sehat. Pemilihan nama Tebo berasal dari singkatan Tenanan Le Bongsor yang berusia tiga tahun.
Di tahun pertama Tebo dirawat Agus Thohirin sempat akan diminta Titik Kirnaningsih, istri Yuliyanto segera saja dijual meski dengan harga Rp60.000.000 juta. Beruntung, rayuan Agus Thohirin menahan menjual berbuat manis.
"Karena Tebo masih bisa dijual harganya jauh lebih tinggi. Dan benar saja, beberapa hari menjelang Iduladha kemarin datang orang dari Dinas Provinsi Jateng menyampaikan jika Presiden Joko Widodo mencari hewan sapi untuk dikurbankan," kisah Agus Thohirin.
Awalnya, sempat ada tawar menawar jika penjualan Tebo berdasarkan harga pasaran per kilogram daging sapi kala itu yakni Rp 125 ribu. Namun pihak Sekretariat Kepresidenan menawar pembelian seharga Rp100 ribu perkilogramnya.
Kata sepakat pun tercapai malam Hari H-1 Iduladha, Agus pun diminta menandatangani sejumlah berkas serta adanya pemotongan pajak dalam transaksi itu.
Tercatat, Agus Thohirin mendapatkan nilai jual bersih Rp100.600.000 dari nilai kotor Rp100.800.000 setelah dipotong Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPH).
Hasil penjualan ini pun ia laporkan ke Yuliyanto beserta istri. Secara kesepakatan, Agus Thohirin mendapatkan keuntungan 60% lebih besar karena telah memelihara Tebo sedangkan Yuliyanto 40%.
Mantan Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku bangga, sapi miliknya menjadi pilihan Presiden Joko Widodo untuk dikurbankan di Iduladha 1445H tahun 2024 di wilayah Solo.
Yuliyanto pun berharap, cara ia merangkul petani/peternak di Salatiga untuk menaikkan dan pengembangan perekonomian baik usaha atau pun perorangan dapat ditiru pihak lain.
Toh ia beranggapan, cara-cara memberi modal petani/ peternak tidak ada uang rugi untuk kedua belah pihak.
"Justru untung (bagi-red) baik pemodal atau pun petaninya sendiri," terangnya.
- Tunggu Jadwal Dari BKN, BKD Rembang Akan Gelar Tes Kompetensi P3K
- Sejarah Ditulis Oleh Para Pemenang? Indonesia Sedang Mengupayakannya
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya